Terbodohi oleh media hiburan tanah air.

Oke, kali ini aku bakalan ngebahas tentang keanehan media-media hiburan khususnya Televisi yang ada di INDONESIA tercinta ini. Tulisan ini muncul karena kegundahanku tentang acara-acara yang menurutku itu gak layak atau bahakan kurang bermutu dijadikan media hiburan apalagi sampe di siarin di televisi. Mungkin kalau bicara selera setiap orang berbeda apalagi selera kita tentang media hiburan yang biasa di siarin di Televisi sekarang ini.

Belakangan ini semua media sama aja, sama-sama suka nayangin cerita yg kebanyakan kisah fiktip belaka. Ini nih yang menyebabkan remaja-remaja INDONESIA lebih suka ngayal dan efeknya yang paling parah nih bagi yang masih balita atau anak-anak. Mereka (anak-anak) secara gak langsung seperti ke-doktrin saat nonton televisi. Sekali duduk bisa dua jam-an lebih nonton. Padahal acara yang ditonton itu-itu aja, kurang banyak faedahnya.

Sebebernya awal sinetron alay di Indonesia itu bangkit gara-gara salah satu judul sinetron "Ganteng-ganteng serigala" yang ceritanya itu mirip banget sama seria "Twilight" Bedanya di film ini lebih menekankan budaya Indonesia tapi tetep aja secara keseluruhan ceritanya mirip banget sama Twilight.

Sejak terjajahnya media hiburan bangsa INDONESIA dengan sinetron yang selalu membawa dan mengandalkan cerita-cerita fiktip nya dengan alasan untuk menaikkan ratting, media televisi rela belomba-lomba dan rela membuat anak-anak diracuni dengan cerita-cerita gak logis.

Akibat film-film alay ini muncullah sinetron-sinetron yang mulai ngawur seperti:

7 Manusi Serigala.

Bastian si manusia Super.

Kalau begini terus mungkin 10 tahun yang akan datang bakal ada film sinetron yang judulnya "Nikmatnya Malam Pertama di Alam Kubur bareng Miyabi.."

Jadi disini aku cuman ngasih saran aja buat muda-mudi INDONESIA yang suka ngikutin film dengan kualitas cerita yang rendahan kayak gini buukan berarti aku benci sama orang yg nonton film beginian, tp sebagai pencerahan aja ke kita semua untuk apa kita capek-capek nonton sampek mata meleleh dan pantat berbuih buat nonton acara cerita fiktip. Lebih bagusan istirahat ketimbang nonton film-film sinetron Indonesia yang dari jaman Ice Age sampe sekarang gak pernah jelas. Aku tahu itu hak setiap orang untuk menonton apa yg disukainya, tapi ingatlah, tontonlah sebuah film yg dapat memberikanmu pelajaran bukan cuman cinta-cintaan aja.

Sebetulnya ini bukan masalah penontonnya saja, tapi semua ini salah stasiun TV-lah yang selalu menayangkan hal-hal berbau Cinta dan fiktip. Harusnya film-film kayak gini yang gak lulus sensor oleh KPI karena gak ada faedahnya sama sekali untuk di tonton.

Gak mungkinkan selesai noton "7 manusia Serigala" mendadak lo kebelet pipis dan setelah selesai pipis, lo terkejut kalau tiba-tiba tangan lo berubah jadi banyak bulunya dan pas lo ngaca, lo terkejut kalau lo udah jadi harimau. PASTI GAK MUNGKIN!!! Gak bakalan pernah kalian bisa niruin apa yang terjadi pada film-film fiktip yang begituan.

Lah...mendingan kalau berubahnya jadi monster kalau pas nanti yang lagi nge trend judul film "manusia setengah taik" gimana? masih kepengen berubah jadi monster taik? Hanya mereka yg suka nonton beginian lah yang tahu.

Jaman dulu Indonesia dijajah penjajah. Jaman sekarang Indonesia agi getol-getolnya dijajah oleh media televisi. Di jama gue dulu padahal media-media hiburan Televisi di INDONESIA itu selalu berebut untuk menampilkan film-film kartun seperti: 

Cyborg Kurrochan,

popeye,

keroro,

kekkaishi,

dora the explorer

walau kutahu kalau nonton "Dora The Explorer" perjalanan nya gak pernah sampe-sampe ke tujuan sama si "Boots". Meskipun begitu, inilah kartun yang ada sedikit pelajaran yang bisa kita ambil setelah menontonnya dan membuat kita menjadi lebih semangat belajar karena di setiap awal sebelum main ada pesan-pesan positip yg selalu dibawakan.

Berbeda kalikan dengan sekarang???

Diotak remaja jamban sekarang cuman ada kata cinta-cinta.

Alah.. Zal.. Zal bukannya kami Alay, Lo aja yang masih kekanak-kanakan. Kartun aja lo tonton jadi hiburan, gak jamannya lagi. Sekarang itu jamannya Sinetron, keles..

Kalau ada orang yang ngomongnya kek gitu, gue cuman pengen bilang, 

"Oke, kita lurusin. Emang bener, mungkin aku masih kayak anak-anak suka nonton film kartun, tapi apa emang iya kalau menjadi orang dewasa itu dilihat dari tontonannya? Lo nya aja kali yang dewasaya terlalu cepat. Sinetron itu cocoknya ditonton oleh mereka orang-orang yang sudah tua."

Cukup sekian dululah cerita atau omelanku untuk saat ini udah capek plus udah bebuih aja ini pantat nulisnya.

Intinya, di jaman sekarang pande-pande lah ya milih film atau sinetron yang pantas di tonton jangan gara-gara sinetron tersebut kau berubah menjadi dewasa terlalu cepat. Udah, itu aja.