Komentar terbaru

Susah, Senang, yang Penting Nonton JKT48



Oi... Oi... Oi... Oi
Aaaa... Yossha Ikuzou
Tyger, Fire, Cyber, Fiber, Diver, Viber, Jya... Jya!

Biasanya sih wota kayak gini kalau lagi nonton konser.

Hari itu hari sabtu, 11 April 2015, iya itu dua hari sebelum UN. 
JKT48 akhirnya datang lagi ke Medan, walaupun cuman jadi ambassador both Honda di Pameran Otomotif Medan yang letaknya di Hotel Santika Dyandra.

Sebagai seorang pelajar yang ngakunya seorang wota, setelah mendengar kabar tersebut, aku langsung mengajak teman terdekatku si Akram, dan teman sebangku ku si Arief buat datang ke hotel tersebut. Ada 1 orang lagi teman dekat yang bukan wota dan aku yakin juga bukan seorang manusia, yang juga ingin bergabung bersama kami dan sebut saja namanya "Muslem". Iya... namanya mirip seorang teroris timur tengah yang jago meledakkan rumah, rumah mantan khususnya.
Oh ya... BTW, salah satu temanku yang bernama Arief itu orangnya tinggi, putih, jago bela diri, pacarable bangetlah. Tapi, ada satu kesalahan, walaupun dia jago bela diri, putih, dan tinggi, dia juga memiliki banyak butiran-butiran kerikil yang berserakan di daerah wajah. Iya butiran kerikil itu adalah jerawat. Sangking banyaknya, aku yakin kalau obat jerawat saja tidaklah cukup, jadi harus dibarengin dengan racun tikus untuk menyembuhkannya.
Buat Arief, aku minta maaf seandainya kalau kau baca postingan yang ini dan aku berharap semoga kau tidak berniat buat patahin leherku, lalu membuangnya di samping rumah mantan.

Ditengah kegalauan karena lusanya UN, eh... tiba-tiba denger kabar kalau dedek-dedek JKT48 datang. Kami berempat langsung sepakat buat datang lebih awal biar kedapetan ticket masuk.
**
Besoknya kami berempat langsung berangkat menuju Hotel Santika. Dari keempat orang yang pergi, ternyata hanya aku yang tahu persis dimana lokasi Hotel Santika. Setelah selesai masuk dan memarkirkan kereta, sebagai remaja yang gak mau gagal gaul, kamipun berencana buat naik lift daripada harus menyusuri tiap lantai dengan menggunakan tangga atau escalator.
Ketika kami berempat masuk kedalam lift, kami semua terpukau, terpukau karena kayak gini rasanya bisa naik lift bareng-bareng. Karena sangking senangnya bisa naik lift bareng, arief langsung berkata,
'Rasanya kayak naik lift di Hotel Swiss Bell ya?'
'Iya...,' jawabku.
'Iya...,' jawab akram.
'.....' Muslem hanya diam seribu kata, mungkin dia sedang terkena penyakit mabuk lift.
Kami bertiga belum ada yang pernah naik lift di Hotel Swiss Bell.
**
Saat naik lift, kami memilih tujuan ke lantai 2, lantai yang paling atas. Kebetulan gramedia berada dilantai tersebut. Awalnya semua berjalan biasa-biasa saja, sampai suatu ketika, ketika Arief nyeletuk
'Pulang nanti gak usah naik lift lah, gak tahan aku, pusing kali rasanya. Ini aja masih terasa getarannya.'
'Husshhh... malu paok, jangan kuat-kuat kampungan kali kau.' Jawab Akram.
Orang-orang disekitar yang tadinya konsen membaca buku, mendadak sebagian mata tertuju pada kami, iya... kami.
Sebagai teman yang baik, rasanya aku kepengen banget makai poster iklan yang besar, lalu digantung di leher dengan tulisan "Bukan teman gue". Sebagai antisipasi manatau salah satu dari mereka melakukan kejadian-kejadian aneh dan diluar nalar.

Kami memutuskan ke Gramedia sebelum masuk membeli ticket buat nonton JKT48 itu karena kami datang kepagian. Padahal JKT48 perform jam 4, sedangkan kami sudah datang dilokasi jam 10. 

Menunggu itu memang membosankan. Begitulah yang kami rasakan saat menunggu sambil membaca buku. Sangking bosannya menunggu, muncul sebuah ide nakal dari dalam kepala si Muslem. Karena Gramedia penuh dengan buku-buku dan majalah, etc... Dia mengajak kami bertiga buat nyari majalah playboy, iya... majalah yang ada lambang kepala kelinci dengan dasi. Kami semua mencarinya beberapa saat, tapi tetap aja gak ketemu. Ibarat nyari jarum diantara setumpuk pakaian kotor mantan. Karena lelah gak ketemu-ketemu dengan majalah tersebut, kamipun sepakat buat langsung keluar dari gramedia buat jalan-jalan ke sekeliling hotel. Kami keluar dengan bangga dari pintu gramedia, bangga karena udah bisa ngikutin trend anak gaol yang suka nongkrong-nongkrong di gramedia. Diantara semua raut wajah yang bangga, raut wajah Muslem lah yang terlihat sangat bangga. Dia bangga karena akhirnya bisa membeli sekotak perlengkapan UN dari Gramedia. 
Saat kami berempat sedang berjalan menuju lift yang dipenuhi keramaian pengunjung, awkward moment pun terjadi lagi. Saat lagi enak-enaknya jalan, tiba-tiba uang receh 100 perak Muslem jatuh dari dalam kantung celananya 'Kliting... kliting' berceceran di lantai hotel. Kamfrettt...! Kenapa ini semua harus terjadi, Gak mau malu dihadapan orang banyak, Muslem langsung menendang uang recehnya yang jatuh tersebut. Rasanya aku benar-benar membutuhkan sebuah palang iklan yang menggantung di leher, dengan tulisan "Bukan teman gue".

Kamipun berpisah saat sudah masuk kedalam lift. Muslem dan Arief langsung masuk ke pameran otomotif buat gangguin SPG cantik, aku dan Akram menunggu di musholla.
**
Waktu konser tinggal beberapa menit lagi, kami segera masuk kedalam. 
'Yeayyy... senang banget akhirnya bisa datang lagi ke Medan.' Kata Cindy Yupia sebagai MC. Disusul dengan teriakan para wota 'Oi...Oi...Oi'.
Sekitar 75% fans JKT48 berkumpul di tempat ini. Penuh sesak memang sangat terasa. Sampai akhirnya suara Overture dimainkan. Sebagai tanda kalau konser akan langsung dimulai. Satu pameran otomotif dipenuhi dengan teriakan oi... oi... oi, termasuk aku yang tenggelam di dalam teriakan tersebut. Mungkin hanya sebagian orang yang diam dan fokus melihat ke mini konser tersebut, salah satunya aku. Aku lebih memilih menikmatinya dengan diam, biar lebih terasa feel nya, gitu.

Lagu pertama yang mereka nyanyikan iyalah River, dan aku lupa lagu apa selanjutnya. Lagu pertamanya saja sudah mampu membuatku berdecak sangat kagum. Pokoknya selama aku melihat konser, hanya dua lagu yang memang sangat membuatku kagum. Yang judulnya: "Eien Pressure (Selamanya Pressure) & River". Hanya kedua lagu inilah yang bisa membuatku tercengang.

Ditengah sesaknya dempet-dempetan dan ramainya suara teriakan para wota, pikiranku melayang-layang sambil sesekali mengingat suatu tragedi. Tragedi yang berkaitan dengan lagu tersebut. Ditambah lagi saat sedang asyik menerawang, aku mendengar liryc lagu RIVER yang kalau gak salah gini bunyinya: 


Di dalam hatimu jugaAda sungai mengalirSungai keringat dan air mataWalaupun kau pernah gagalWalau dirimu terbawa arus (ayolah... ayolah... ayolah ayolah ayolah....)Tak apa terulang lagi (Ho!!!......)Dan janganlah mengeluh (Ho!!!......)Genggamlah selalu impianmuSampai suatu saat mimpimu terkabul

Ayo sebrangilah!You can do it!

Setelah mendengarkan kalimat "You can do it!" pada liryc lagu tersebut, ntah kenapa itu sangat membekas kepadaku. Kalimat itu bagaikan sebuah kilatan petir yang menyambar pikiranku yang mengingatkanku kembali tentang arti kehilangan yang sesungguhnya. Ya... itu adalah kehilangan rasa semangat. Rasa semangat yang mampu membuatku berani bermimpi tinggi dan menjalani hari dengan lebih.
Memang selama 2 minggu sebelum UN, aku merasakan semangat berjuang sudah mulai hilang. Dan itu membuatku menjadi seorang pemalas yang menjalani hidup hanya berdasarkan mood. Kalau lagi mood belajar, yah... belajar. Kalau moodnya berak, ya... satu harian berak, mirip sama pasien penderita diare.

Konserpun selesai, kami langsung meninggalkan lokasi. Perasaan senang dan sedih bercampur menjadi satu. Senang akhirnya, bisa memecahkan sebuah masalah. Dan sedih ketika tahu akan mucul lagi masalah yang baru.
Tapi, dibalik semua perasaan itu, ada sebuah senyuman kecil yang mengembang di bibir. Ada sesuatu yang selesai.


Kehilangan merupakan 1 kata yang gak bisa berpisah dari yang namanya hidup. Semua benda bahkan manusia sekalipun bakalan menghilang bila sampai pada waktunya. Daripada merasakan pedihnya kehilangan, mendingan kita menikmati prosesnya terlebih dahulu sebelum semuanya juga hilang.


"Tulisan ini diikutsertakan dalam Best Article Blogger Energy".

Susah, Senang, yang Penting Nonton JKT48 Susah, Senang, yang Penting Nonton JKT48 Reviewed by Rizali Rusydan on April 16, 2015 Rating: 5

37 comments:

  1. Akhir-akhir ini suka banget sama JKT48 uuu....

    ReplyDelete
  2. Nikmati dulu sebelum menyesal saat semuanya menghilang :')

    Waduh, gue kagak bisa bayangin dah gimana kalo gue jadi lu pas temen lu nyeletuk soal lift dan pas duit receh si Muslem jatuh, ide "bukan temen gue" kayaknya pas dah ._.

    Wah, nama aja Muslem, tapi sambil nunggu bukannya ikut ke Musholla malah nungguin SPG, apalagi ke Gramed cuma beli perlengkapan UN, kagak ada yang beli mantan eh buku ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. HA HA HA
      Iya... aku sempat merasa aneh, kenapa harus punya sahabat-sahabat absurd kayak mereka

      Delete
    2. Hahaha, tapi lu harus bersyukur dah. Temen-temen absurd tu limited edition :P

      Delete
    3. iya... limited edition banget langka dan harus di krangkeng biar gak punah

      Delete
  3. wkwkw, kocak, hehe.. ketawa saya agak kenceng nih. Dibagian awkward moment, sumpah itu pasti malu banget, duit recehnya seratus perak jatoh, berserakan dilantai, wkwkw. Untung nggak dipungutin, tapi keren sih ditendang, wkwkw, meskipun nggak dipungut juga udah diliatin banyak orang. Harusnya sebelum jalan-jalan sama temen lu, buat plang iklan, "bukan teman gue, maklumin aja jomblo" yang digantungin di leher, wkwkw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih atas ketawanya, kalau bisa sekalian berbagi tawa dong :D

      ide lo baguis juga kayaknya

      Delete
  4. wahh lu jangan mencuci otak gue gini dong biar gue jadi wota juga hahah, btw lo loyal juga ya sampe di gempet oleh sesaknya pria pria hidung belang yang mau liatin pahanya si anggota2 jkt48. tapi kali kali gue musti harus nonton juga nih sebelum nih girlband bubar kaya yang udah udah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. JKT48 bukan girband, mereka IDOL GROUP OKE!
      #BelagakWOTAHardcore

      Delete
  5. Sebelumnya mau ngingetin kalo Della itu punya gue, jangan sok ngedeketin lo. *jadi preman ceritanya

    Ada gitu ya yg kampungan naik lift, ada sih temenku juga kaya gitu niruin gerakan naik turunnya lift

    Kan mau un nih, gak beli seperangkat alat kawin eh un juga nih?

    Eh ada rekaman videonya gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi, ini ceritanya ngajak duel ya?
      Della bukan punya aku dan juga bukan punya kau!
      Della punya emaknya. :v

      Delete
    2. Lebih tepatnya sih begitu, punya emak dan bapaknya

      Sosenkyo dukung siapa nih?

      Delete
    3. sousenkyou dukung saktia ajanih.
      tapi, aku denger kabar kalau sousenkyou itu diatur JOT juga, makanya kurang srek...

      Delete
  6. Eh, ini bahas JKT, ya. Gue sebagai manusia yang gak jadi wota. Karena, gue tipe orang yang gk terlalu fanatik sama artis. Gue fanatik sama peluang. Makanya, gue juga gak ngeh banget soal ini.

    Sorry, gak bisa komentar banyak. Semoga lu bisa nikah sama salah satu dari mereka. "INget!! Semoga." :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pangeran... aku pengen ngingetin suatu hal.
      Khayalan nikahin member itu terlalu jauh, sulit memperjuangkan nya

      Delete
  7. Itu konsernya di hotel ya ? kok ada gramedianya ya, baru tauh gue hotel yang menyatu dengan gramedia.

    Si arief yang abis naik lift gemetaran untuk gak sampe ngompol dicalena, kalau sampe beneran ngompol bener-bener itu (bukan teman gue), udah langsung tinggalin aja. :D

    Akhirnya kalimatnya bagus nih gue suka sama kata-katanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih udah suka.

      Aku blm cek arief ngompol apa gak, tapi, aku yakin sih dia gak ngompol tapi terberak

      Delete
    2. wah berak mah lebih parah lagi, udah tinggalin aja temen kaya gitu. :D

      Delete
  8. Eien pressure memang cukup enak :)
    wah, gue kira ke medan cuma ds doang...
    siapa aja sih membernya? ada della kan setau gue...

    tapi, hanikami lollipop kayakny alebih bagus dari Eien pressure

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hanikami memang enak sih jeff, tapi, sayang lagunya terlalu ceria. jadi gak membekas liryc nya

      Delete
    2. Eien pressure imejnya paruru banget. Kayak gak pas gitu yupi ug jadi centernya. Menurutku lo ya

      Hanikami ya terlalu ceria lagunya. Tapi bodo amat ada sonia sama della disana.

      Delete
  9. " Gue bukan temen dia" Itu kayanya emang harus disiapin deh kalo mau pergi biar aman. hahaha.

    ceritanya asyik dan nggak abis pikir gimana rasanya ketika satu lift melihat kalian berempat apalagi itu di lift hotel yang kebanyakan orang elit :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener, palagi kalau jalan sama temen yang bocor halus.
      palang reklame seperti itu harus dipersiapkan

      Delete
  10. Wah di bridging ke tema kehilangan ya haha bisa bisa

    itu kalo wota dimedan pake lightstick juga ga sih?

    ReplyDelete
  11. wada wots :v , yaelah mas broo, saya hanya penggemar namba.

    eien pressure artinya selamanya tertekan. :v
    wota wota pada bawa lightstick kok pas terang2 yah :3
    ini acara promosi ya ? :v

    di malang udah keseringan :v

    ReplyDelete
  12. Err.. aku gak fanatik sama artis sih. Jadi cuman tau jkt 48. Cuma nggak tau siapa personilnya. :D :D :D

    tapi terkadang lagu itu bisa mewakili banyak dari hidup kita. Jadi nikmati sajalah. :D
    Oh moment akward itu aku juga pernah, bukan lift tapi eskalator. Haha. Maklum lah, di kotaku itu barang baru. Untunya temenku gak jatuh, hihi. Walaupun pegangan tanganku kenceng banget.

    ReplyDelete
  13. Sebagai mantan pecinta member-member JKT yang masih mencintai Nabilah sampai kapanpun, aku tau rasanya berdesakan dan melihat member-member di depan mata jal, itu asik banget, keren banger, pokoknya bikin deg-degan.

    Asik banget ya jal, sebelum ujian lu dapet motivasi dari member-member yang akhirnya mengembalikan semangat buat belajar kembali dan ngingetin sama seseorang yang jadi rebutan.

    Emang seharusnya lu nggak usah ngajak temen-temen lu yang masih ndesoable ke tempat itu jal, malu-maluin. Walaupun mungkin sebenarnya mereka juga malu ngajal lu jalan-jalan sama mereka, mungkin.

    ReplyDelete
  14. Gue sih nggak terlalu ngefans sama JKT 48. Walaupun temen-temen gue banyak yang wota, tapi gue tetep nggak terpengaruh. Gue tetep pada pendirian gue sebagai pemuda yang bukan wota.

    Itu temen lu si muslem absurd juga ya. Kampungannya parah banget. Masa naik lift doang mabok.. hadeuhh.. Udah duit recehnya jatoh lagi. Ketauan kan kalo abis ngamen wkwk :D

    ReplyDelete
  15. Paling suka bagian duit receh yang jatuh, ahahahaa yakin sudah kamu pasti pasang muka tembok sambil mbatin, "dia bukan temen gue.. dia bukan temen gue.. dia bukan temen gue.." :p
    Tapi dalam hati yg paling dalem, lo pasti bersyukur punya temen yg bisa diajak seru2an.

    Aku jg pernah kehilangan semangat, tapi biasanya cuma bentar. Lebih seringnya justru terlalu bersemangat sampe pernah ceroboh --'

    ReplyDelete
  16. Gue sih suka lihat dedek-dedek Jeketi potieit tapi bukan Wota. Hahaha.. Eh ada nabilahnya gak? Kok Fotonya cuma 1 doang. -..-

    Gue juga dulu awal-awal naik lift kayaknya mabuk juga. Tapi bukan karena liftnya, karena berdesakan di dalam lift. Seluruh bau bercampur..

    ReplyDelete
  17. Waktu pertama liat JKT 48, nggak ngerti. ahahhaha *dodol*
    tapi lama-kelamaan musiknya enak juga didengerin..

    ReplyDelete
  18. Wah ya sukurlahklo liat konset jkt48 bsa jdi motivasi uat lo dan membekas sedemikian rupa. Tpi gue emng suka hersn gtu apa yg disuka dri jkt 48? Banyak banget wota yg macam itu,bela belain dtang cmn mau teriak oi oi..hehehe...jdi, udah fokus uan skrng?

    ReplyDelete
  19. Oi... oi... oi... oi.. *angkat lampu*
    Haha.., Aku juga suka JKT48. Kira-kira kalau JKT48 ke kotaku, aku bakalan kaya begini juga gak ya? :D Aku suka sama Haruka doang. Unik, Orang jepang yang cinta Indonesia banget. Lucu, kocak, usil lagi.

    ReplyDelete
  20. Coba dibiasain lagi naik liftnya biat terbiasa. Kalo bisa 1 minggu tiga kali. kalo masih belum biasa coba sehari 3 kali. kalo masih belum terbiasa juga coba 3 menit tiga kali. Jadi sepanjang hari kalian akan naik lift terus.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.