Komentar terbaru

Geli-geli Sendiri



Dari kecil, aku dibebaskan oleh orangtuaku memiliki jutaan mimpi dan cita-cita yang dapat aku lakukan di masa depan nanti jika aku sudah menjadi orang dewasa. Meskipun mereka tidak mengajarkanku jika hidup ini berawal dari mimpi, aku bisa cari tau sendiri dan itu semua dibantu Bondan dengan lagunya “Hidup berawal dari mimpi”. Seandainya gak ada bondan, mungkin selesai lulus dari pesantren aku udah jadi kuli bangunan ataupun selepas SMA udah kerja jadi pelayan.

Kadang aku agak geli-geli sendiri, kalau harus ingat cita-cita dan mimpiku semasa kecil. Konyol banget. Mulai dari pengen jadi pembalap, tentara, bahkan jadi suaminya Inul Daratista. Iya, dari kecil aku emang udah keliatan mesum, aku tau. Waktu itu Inul lagi tenar-tenarnya ketika aku masih kecil, jadi anak kecil mana yang gak tau nama Inul? Kalau ada disini yang gak tau nama Inul di era tahun 2000-an, aku mau bilang, “NORAK… KAMPUNGAN!! LO GAK TAU APA WAKTU ITU LAGUNYA JADI LAGU PALING HITS DAN GOYANGANYA… WADAWW..SELALU DINANTIKAN OLEH SETIAP BAPAK-BAPAK MESUM YANG LAGI NONGKRONG DI WARUNG KOPI..”

Namanya masih bocah, pikiran masih labil, ditambah belum terkontaminasi sama lagu-lagunya Younglexz. Dengan semua kepolosan dan ketidaktahuannya, dari SD sampai SMA, cita-citaku selalu berubah-ubah. Semasa SD aku bercita-cita jadi pembalap, setelah SMP menjadi ustadz karena kebetulan waktu itu aku sekolah di pesantren, dan ketika di SMA nya aku bercita-cita menjadi seorang pengusaha karena nonton film “TOP SECRET”. Alhamdulillah, sekarang aku kuliah di Institut Teknik, yang notabene hampir semua hal yang kupelajari melenceng dari yang kucita-citakan sebelumnya. Sekarang cita-citaku hanya satu, lulus 5 tahun lalu lulus dengan IPK 3, itu aja cukup.

Hidup emang kadang kek gitu, gabisa ditebak jalan ceritanya, tau-tau udah ngalir aja.

Tapi bersyukur, meskipun kuliah di Institut Teknik, sampe sekarang aku masih kepikiran untuk nerusin cita-citaku menjadi seorang pengusaha, bahkan bukan cuma pengusaha, aku juga pengen jadi jurnalis yang kerjaanya meliput berita dari semua negara. Disandera di padang pasir, mengamatin iklim di gurun sahara bareng National Geografic, dan puncaknya aku pengen banget jadi jurnalis untuk dunia seperti “Edward Snowden”.

Gak tau kenapa, dari kecil aku gak pernah punya mimpi yang keren dan sedikit kekinian seperti: Pilot, Masinis, Pramugara, pelaut, ataupun jadi suami Nabilah JKT48. Disaat orang lain berlomba-lomba menjadi Masinis, Pilot, dan Pramugara, aku masih aja sibuk ngurusin blog alay yang masih tetap kuisi sampe sekarang. Mungkin beginilah hidup ketika menjadi orang dewasa. Semuanya punya urusan dan target hidup masing-masing. Semuanya orang punya jalannya masing-masing meskipun di akhir kita semua bakal dikumpulin  di Padang Mahsyar bersama-sama dan tanpa busana. Asoyyyy

Dari semua mimpi kece yang aku sebutkan tadi, ntah kenapa aku paling gak pengen jadi Pilot dan Pramugara, serius. Dari kecil aku gak ada niat untuk menjadi orang nomor satu dalam hal menerbangkan pesawat dan menenangkan penumpang seandainya terjadi kecelakaan di pesawat. Jangankan jadi pilot, main Plane Simulator aja, aku sengaja nabrak-nabrakin pesawatnya ketebing, kelaut, sambil teriak-teriak, “Mampus luhh, emang enak mati di dalam pesawat, makanya jangan naik pesawat kalau gak mau mati!!!”. Barusan aja, ketika pesawat yang kunaiki sedang turbulence, aku teringat kata-kataku yang dulu dan langsung berdo’a, “Ya Allah, tariklah kata-kata hamba yang tadi. Hamba gak mau mati di atas pesawat, meskipun nantinya keluarga hamba akan kaya raya ketika hamba mati karena ada asuransinya tapi tetap aja. Ampunilah dosa-dosa hamba yang telah membunuh mereka nyawa-nyawa yang tak berdosa di PLANE SIMULATOR. AMIN.” Inilah kenapa aku gak pernah mau jadi seorang Pilot.

Jika menjadi Pramugara adalah pelarian terbaik jika kau gagal menjadi seorang Pilot, maka kau salah besar kawan. Pramugara dan Pilot sama-sama bekerja diatas pesawat. Kalau pesawatnya kenapa-kenapa, you know lah. Malah menurutku, jadi Pramugara itu gak ada enaknya sama sekali. Ramah senyum, lemah lembut, dan selalu bahagia, bahkan seandainya pun pesawatnya mau jatuh, dia akan tetap tersenyum sambil berkata. “Tenang pak, tenang, semuanya tenang. Ada yang bisa saya bantu? Percayakan saja pada pilotnya pak..”. Pramugari/pramugara adalah orang-orang yang paling mulia, mungkin lu bakal ngira mereka kerjanya enak keluar kota tiap hari, tapi dibalik itu semua, jika terjadi sesuatu pada pesawat maka nyawa penumpang harus diutamakan sebelum nyawa mereka.

Beda banget kalau aku yang jadi pramugaranya. Aku itu orangnya parnoan banget, dan untuk tenang dikeadaan yang gak kondusif, aku gak bakalan bisa. Aku tetap aja panik, meskipun itu di dalam hati. Kalau aku yang menjadi Pramugaranya, ketika pesawat lagi bermasalah, mungkin yang kulakukan bukanlah, menenangkan penumpang, melainkan, langsung ikutan teriak-teriak, ngejebol pintu darurat, dan langsung terjun dengan parasut yang telah kusediakan dari awal sambil nyanyi lagu See you again, berharap bisa kembali bertemu dengan mereka yang sedak panik tak karuan di atas sana. Inilah salah satu alasan mengapa aku gak mau kerja di pesawat apalagi menjadi pramugara.

Pramugara itu orangnya ramah senyum, suka senyum-senyum sendiri sambil mondar-mandir mengecek penumpang. Sangking seringnya dia mondar-mandir tadi, akupun jadi  salah tingkah dibuatnya. Dia lewat, sambil ngeliatin aku, otomatis aku harus ngeliatin dia juga, pas aku lihat, dia ngelihat aku sambil senyum, maka mau gak mau aku juga harus membalas senyumnya. Terhitung 5x dia mondar-mandir di samping kursiku sambil senyum-senyum. Lo udah tau kan gimana pegelnya, dan keringnya bibir ini gara-gara harus ngejawab senyumnya si pramugara? Jangan gara-gara ini ada benih-benih cinta tumbuh diantara kita bang. Meskipun rambutku gondrong, laki-laki sejati aku ini bang. Gara-gara abang pramugara ini bibirku kering , leher pegel, asik senyum aja kerjaanku.
Geli-geli Sendiri Geli-geli Sendiri Reviewed by Rizali Rusydan on June 01, 2017 Rating: 5

8 comments:

  1. kocak juga ya....baca dari atas sampai bawah bikin senyum2 sendiri, tapi kalau di pesawat mah berdoa yang baik2 aja semoga selamat sampai tujuan

    ReplyDelete
  2. Jempoll deh buat elu zal. Ga nyangka lu punya bakat buat nuliss blog (alay) gini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha kirain siapa yang komen, ternyata kau hahaha siplah

      Delete

Powered by Blogger.