Gaya Pacaran Para Ababil

astagfirullah..... kok gak ngajak-ngajak sih.

Makin hari makin rusak pergaulan di negeri kita. Bukan cuman mental pemimpinnya yang rusak, mental dan moral anak mudanya juga ikutan rusak. Gak peduli norma dan adat yang penting puaskan dulu birahiiiiiiiiiiii.........

Gambar itu sengaja aku save waktu berkeliaran di temlen twitter. Gambar kumpulan anak muda yang lagi keroyokan foto-foto alay sambil megang payudara. Emang kamfret tuh orang, bikin ngiri, kenapa gak ngajak-ngajak aku, coba?

Kalau gini terus ceritanya, pergaulan di negeri kita bakalan sama kayak negara-negara tetangga. Payudara, dada, selangkangan, bukan lagi jadi organ tubuh yang sakral untuk dipegang. Makin sering dipegang makin bagus. Si cewek kesenangan, si cowok kegirangan karena terpuaskan. Keperawanan bukan lagi hal yang penting. Pecah perawan bakalan jadi trend, gak pecah gak gaul! Dampaknya ya kena ke kita sendiri. Kalau dibiarkan terus menerus negara yang beradab ini bakalan berubah jadi negara yang biadab.

Mending foto mesum itu gak kesebar di dunia maya dan dijadikan koleksi mesum pribadi, ini malah sebaliknya. Dengan semena-mena dia memamerkan foto mesumnya apa dia gak nyadar kalau disini ADA JOMBLO YANG TERSAKITI!!!

Hancur hati para orang tua kalau gini caranya. Dari kecil di didik secara baik, berharap bisa menjadi orang yang berbangsa dan berbudi pekerti pada negeri, ini malah jadi berbangsat dan berbirahi pada negeri.

Yang cowok di didik biar baik budi, berharap agar besar nanti bisa jadi seorang pemimpin yang berguna bagi bangsa dan negara. Udah besar jadi tukang pegang payudara.

Yang cewek di didik dan diajarin dari kecil tentang apa itu pelecehan, bagian organ mana yang gak boleh disentuh dan dipegang, udah besar malah melecehkan diri sendiri sambil pamer payudara supaya bisa dipegang.

Masih banyak lagi tingkah abg alay yang bikin kita gemes kalau ngeliat gaya pacaran mereka. Dan tulisan ini bakalan memberitahu kalian betapa bobrok mental anak muda kayak kita sekarang. Mau tau apa aja, here they are:

Gak mojok gak sedep.

Setauku, laki-laki sejati adalah laki-laki yang datangi rumah pacar buat silaturahmi. Baik itu sama bapak, mamak, atau lainnya.

Aku tau gimana canggungnya bertamu ke rumah pacar buat ngobrol dan duduk bertiga dengan bapaknya di ruang keluarga. Belum lagi ditanyai pertanyaan-pertanyaan yang ngebuat lo lebih baik mati daripada menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, misalnya: Kapan wisuda...

Orangtua itu memang suka nanya yang aneh-aneh apalagi kalau sama pacar anaknya. Semua itu mereka lakuin buat mastikan kalau anaknya pacaran sama orang yang benar.

Tapi, jangan sampai kayak gini...

Bapaknya pacar : “Jadi... sekarang kegiatan kamu apa? Masih kuliah atau udah kerja?”

Kita : “Uhmmm... kalau saya, kuliah sambil kerja om...”

Bapaknya pacar : “Wah... hebat banget kuliah sambil kerja. Emang kerja apaan?”

Kita : “Yah... biasanya lah om, kuliah sambil kerjain tugas-tugas kuliah...”

Atau sebelum mejeng ke rumah pacar, pastikan bahwa lo bukan mahasiswa abadi.

Bapaknya Pacar : “Jadi sekarang kegiatan kamu apa? Masih kuliah, atau udah kerja?”

Kita : “Alhamdulillah... masih kuliah om...”

Bapaknya pacar : “Wah lama banget. Dua tahun lalu kamu bilang masih kuliah, setahun yang lalu juga masih kuliah dan sekarang juga masih kuliah, bukannya seharusnya udah tamat kuliah kayak anak saya?

Kita : “Yah... pengennya sih begitu om...”

Bapaknya pacar : “Pengen apanya?!! Emang kuliah ngambil apaan?”

Kita : “Ngambil hikmahnya om...”

Walaupun ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang bikin kamu pengen mati, setidaknya inilah cara yang benar.

Sebagai cowok sebaiknya jangan ngajak pacar keluar rumah cuman buat mojok gelap-gelapan. Ngapainlah, mana gak ada untungnya. Yang ada siap mojok malah dilarikan ke UGD gara-gara kehabisan darah karena di gigit 1000 nyamuk demam berdarah. Bukan cuman itu, apa gak takut apa kalau pas mojok di gigit ular. Niat mau ngasih ciuman romantis malah jadi ciuman terakhir.

Demam mojok ini bukan cuman merambah di kota-kota tapi juga ke daerah komplek sekitar rumahku yang ada di pinggiran kota. Gak jarang tiap kali keluar rumah dan ngelewatin jalan yang gelap, aku disuguhin sama penampakan pasangan yang duduk diatas jok kereta sambil tangannya ngerogo masuk ke dalam resleting celana. Aku gak tau itu tangan ngapain masuk ke resletting celana. Aku khawatir jangan-jangan dia lagi garukin kurap pacar yang menjalar diselangkangan atau jangan... jangan mereka lagi main tebak-tebakan di dalam celana.

Pacaran gelap-gelapan itu gak romantis tapi miris!

Buat cewek yang mau diajakin mojok gelap-gelapan, sungguh kalian cewek murahan. Harga diri kalian hanya dihargai seharga rawa-rawa dan semak belukar. Buat cowok yang ngajakin pacarnya mojok ke semak-semak buat gelap-gelapan, sungguh kalian cowok yang miskin.

Maniak selfie dan foto alay.

Selfie atau groovie bareng pacar itu wajar. Yang gak wajar kalau sampe berlebihan. Dikit-dikit selfi, mau makan selfie, mau nyebrang selfie, takutnya mau berak juga ngajakin selfie. Apalagi kalau selfie gak lihat kondisi.

Pacar lagi makan diajakin selfie: “sini-sini selfie dulu biar yang lain tau kita lagi makan.” Ke toilet kamar mandi juga selfie apalagi kalau ada kacanya. Di pinggir jalan di area penyebrangan yang penuh lalu lintas juga ngajakin selfie. Buat yang suka selfie kayak gini, mudah2-an pas selfie ketabrak angkot biar tau gimana rasanya selfie lagi ketabrak angkot.

Berlebihan itu gak baik apalagi cuman groovie. Dont be a crazy human with your hobby. Because too much to do anything is not good.

Doyan party.

Sekarang susah bedain yang mana party beneran sama yang bukan. Kata party sering disalah gunakan. Pada dasarnya party itu artinya pesta. Pesta itu senang-senang. Namun kata “senang” disini bisa berubah arti bagi ABABIL alay menjadi “Senang-senang-sampe-lupa-diri” Contohnya: sex party, bikini party, dan terakhir drugs party.

Senang-senangkan gak harus sampe lupa diri apalagi sampe bikin sex party dan bikini. Kita gak cocok meniru budaya-budaya party dari luar negeri seperti ini. 

Diluar negeri budaya party itu identik dengan kebebasan dan senang-senang. Kalau kita, budaya party kita cenderung lebih identik dengan rasa kekeluargaan dan kebersamaan . Contohnya: Syukuran party (pesta syukuran) dan sunatan party (pesta sunatan)

i know what you feel, bro...

Pantang pulang sebelum megang

Kalau pemadam kebakaran punya slogan “Pantang pulang sebelum padam”, ABABIL alay doyan mojok juga punya slogan “Pantang pulang sebelum megang”. Maksudnya megang organ vital.

Gak percaya? Buktikan aja sendiri kalau ngelihat orang yang lagi mojok gelap-gelapan. Pemandangan kayak gini udah sering aku lihat, udah dilapor, dan udah diusir tapi tetep aja mangkel gak mau pergi. Itu semua karena pola pikir mereka berubah menjadi pola pikir hewan yang selalu dipenuhin dengan nafsu.

Padahal, nafsu itulah yang menjadi pembeda antara kita manusia dengan binatang. Binatang gak bisa nahan nafsu, kalau lagi nafsu, gak peduli ditempat umum tetap di lampiasin tuh nafsu. Kita manusia bukan binatang. Kita gak bisa main sosor aja kalau lagi nafsu. Kita harusnya bisa lebih menahan nafsu daripada diperbudak nafsu. Kalau sampai kita diperbudak nafsu, berarti sama aja kita lebih rendah daripada hewan.

Semua gaya pacaran akhir jaman ini ujung-ujungnya hanya merugikan satu pihak, yaitu: perempuan.

Perempuan yang udah kejebak sama kegiatan kayak gini, jangan harap harga dirinya bisa kembali. Dimata laki-laki perempuan yang kayak gini bakal dipandang rendah gak punya harga diri. Ibarat mobil lamborghini tapi udah ringsek sana sini. Gak berharga!

Jika semuanya udah terlanjur terjadi, kita gak bisa nyalahin salah satu baik itu si perempuan maupun si lelaki. Dua-duanya salah. Udah dasarnya memang kayak gitu. Perempuan itu penggoda dan lelaki mudah tergoda. Lelaki itu penggombal dan perempuan itu mudah kegombal.

Jadi, kalau ada yang bilang lelaki itu buaya darat itu memang benar, kamilah buaya darat dan kalian para perempuanlah mangsanya. Kami siap memangsa harga diri kalian kapan saja dan dimana saja. Kami laki-laki memiliki satu nafsu tapi sulit untuk dikendalikan. Kalian punya 9 nafsu tapi kalian mudah mengendalikannya. Daripada terlanjur dimangsa mending ingatkan dan nasihati kami sebelum semuanya terjadi, sebelum harga diri kalian direnggut dan tidak bisa ambil kembali. Karena, untuk itulah kita diciptakan. Untuk saling menasihati jika ada salah satu dari kita mulai lepas kendali.