Pagi tadi, dari dalam jendela, aku melihat Tejo yang sedang berlari tersengal-sengal menuju rumahku. Dengan nafas yang tersengal-sengal, sepertinya Tejo terlihat ingin mendeskripsikan sesuatu hal yang sangat penting. Mungkin lebih penting daripada nyawanya sendiri.
Aku keluar dan menghampiri Tejo untuk menanyakan apa yang sedang terjadi. Pas aku datang dan melihat ekspressinya Tejo: Wajahnya berubah sedih, me-merah, ingus meler-meler, kayaknya Tejo lagi terserang virus flu babi.
Dengan bibir yang bergetar seolah tak percaya, dia berbisik lirih kepadaku,
"Z.....zal... se... se... sepupuku..." Ucap Tejo putus-putus kayak orang gagap.
"Iya, Jok. Iya..., ada apa sama sepupumu?"
"Se... sepupuku... sepupuku TADI PAGI MENINGGAL!!! huhuhuhu....." suara tangisan Tejo pecah membelah kesunyian pagi itu.
Tangisan Tejo makin lama makin menjadi. Aku udah coba untuk menenangkannya dengan mengelus dadanya perlahan-lahan sambil sesekali menyuruhnya tegar. Tapi, karena Tejo nangisnya terlalu agressif, maksud hati mengelus, aku malah terlihat kayak lagi ngeremas-ngeremas buah Tejo pake tangan kiri. Untung aja Tejo gak punya buah dada. Kalau ada orang yang enggak ngerti apa-apa melihat adegan kami berdua ini mungkin dia mengira kalau aku lagi melakukan tindakan pelecehan seksual kepada seorang anak genderuwo.
Beberapa saat kemudian, Tejo sudah mulai tenang sambil sesekali menghisap dalam-dalam ingusnya yang udah meler sampe ke tanah. Dengan satu hisapan full, "Slurpppp..." semua ingusnya terhisap kayak vaccum cleaner yang lagi nyedot spaggheti. Karena Tejo sudah sedikit tenang, Tejo mulai bicara tentang peristiwa apa yang menimpanya tadi pagi.
Pagi-pagi sekali, Disebuah perkampugan, (tinggallah sepupunya Tejo sebut saja namanya: Teja.) Terlihatlah Sepupunya yang sedang berjalan di pinggir kali, dia terpleset lalu hanyut dan akhirnya mati -TAMAT-
-RIZALI RUSYDAN- |
Cerita Kematian
Reviewed by Rizali Rusydan
on
June 25, 2015
Rating:
ooh, cuman itu aja ceritanya, singkat, padat dan jelas :D
ReplyDeletebahbahhaha
DeleteHalooo, Kak!
DeleteYuk, ikuti Lomba Blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure".
Tiga blogger terbaik akan diajak menjelajah Kalimantan dan berkesempatan mendapatkan grand prize, MacBook Pro.
Info selengkapnya: http://log.viva.co.id/terios7wonders2015
Jangan sampai ketinggalan, ya!
Kiarin ada kelanjutan ceritanya lagi :)
ReplyDeletesimpel, singkat dan jelas :D
Salam kenal :)
salam kenal juga :D
Deletemaaf lama balas hahaha
Ini nyata apa kaga ? :D
ReplyDeletekagaaakkkkk!!!
DeleteSemoga teja diterima di sis Nya.. :D
ReplyDeleteamin...
Deleteterpleset, hanyut lalu mati
ReplyDeletetuh beritanya singkat amat.
si tejo lebay banget nangisnya
ahaaha
Tejo memang lebay
DeleteUdahh? begitu saja? Hehe ini sebenernya pengen ketawa, tapi masa ngetawain sepupu teman yang meninggal.. aduh...
ReplyDeleteKalau beneran kisah nyata, sabar ya Tejo. *ngasih tissue
Iya ya, kok dikit banget sih. Saya juga ada di dilema yang sama ini -_-
Deletebahahah iya ini ecek--ecek guyonan aja. mau belajar buat cerita singkat hasilnya malah absurd hahah
Deleteyang baca aja dilema, apalagi yang nulis? bahabhah
Deletewkwkwk nangisnya terlalu agressif itu kaya gimana ? haha bisa aja ngambil kesempatan dalam kesempitannya sama anak genderuwo wkwk...
ReplyDeletekamfret -__-
Deleteendingnya malah sedot sedot ingus -___-
ReplyDelete