Komentar terbaru

Kenyataannya, Kisah Cinta Kita Tidak Seindah Kisahnya Zayn Malik dan Gigi Hadid

Banyak hal yang akan lo sadari selama pacaran. Perubahan sikap pasangan adalah salah satunya. Mau pacar lo Pevita Pearce, Selena Gomez, atau bahkan seorang Miss World sekalipun, seiring berjalannya waktu, sikap mereka pasti akan berubah, tidak seperti dulu sebagaimana yang kau tau. Yang sebelumnya so sweet, setelah dijalani ternyata amit-amit. Yang dulunya perhatian, semenjak pacaran dingin kek gorengan. Semua perubahan--baik sikap dan yang lainnya, setiap orang orang akan alami dan setiap hubungan akan jalani. Namanya juga hubungan.

Gak mungkin sebuah hubungan akan terus hangat dan mesra. Dan enggak ada satu pun hubungan di dunia ini yang terus menerus sweet. Zayn Malik dan Gigi Hadid sekalipun pasti pernah berantem. Raffi Ahmad dan Nagita Slavina apalagi. Pasti ada momen di mana Raffi enggak sengaja naruh handuk basah selepas mandi hingga akhirnya itu membuat Nagita berang. Mereka juga manusia. Jadi wajar kalau hubungannya terkadang tidak baik-baik saja.

Hubungan pasti ada naik-turunnya. Akan ada masa di mana hubungan terasa sedang hangat-hangatnya, ada pula masa di mana kita saling asing seolah tak kenal satu sama lain. Mungkin itulah yang kurasakan saat ini. 

Memasuki tahun ketiga pacaran, banyak hal telah terjadi, banyak pula yang kupelajari. Mulai dari perubahan sikap Vanesa, kebiasaan tak lazimnya, mood swingnya yang tak karuan, bahkan selama bersamanya aku jadi semakin sadar dengan sifat burukku sendiri. Untuk bisa memahami semua itu butuh waktu. Setidaknya selama setahun. Dan semua itu baru kami sadari ketika hubungan kami jalan satu tahun.

Semua terlihat indah. Awalnya. Setelah kami menjalani hubungan selama kurang lebih satu tahun, saat kami merasa sudah cukup saling mengenal satu sama lain, entah itu kesukaan, keburukan, juga hal yang dibenci pasangan serta bagaimana cara mengatasinya, perlahan namun pasti, masalah-masalah baru pun bermunculan. Sesederhana nolak gandengan tangan di tempat umum karena malu bisa jadi masalah serius. Yang pada akhirnya hal itu menyebabkan munculnya pertanyaan-pertanyaan sepihak juga spontan yang cenderung memojokkkanku.

"Kamu nggak sayang ya sama aku? Kok tadi nggak mau gandeng tangan aku? Ngaku!"

"Bukan gitu. Aku malu."

"Oh.. jadi kamu malu kalau gandengan tangan sama aku?! Jangan-jangan kamu juga malu pacaran sama aku?!"

Itu masih soal gandengan tangan. Belum lagi soal maaf-maaf an selepas berantem. Dulu, di awal masa pacaran, keknya mudah banget maafin pasangan tiap kali doi buat kesalahan. Coba sekarang. Masalah sepele seperti ini pun bisa jadi panjang. Kalau bisa pun dilanjutkan di ring tinju. Gak ada lagi tuh penyelesaian masalah secara persuasif, kekeluargaan, kalau bisa baku hantam, mengapa tidak?

Makanya aku suka ngeri ketika ngebayangin Conor McGregor dan Istrinya kalau lagi berantem. Tau sendiri McGregor kan atlit bela diri, istrinya pun sama. Gak kebayang udah berapa tupperware melayang, dinding yang retak, lemari dan meja yang jebol, tiap kali mereka ribut. Ini kalau mamakku tau ada tupperware yang dilempar-lempar, bisa dihajar habis-habisan itu Conor McGregor dan Istri.

Itu tadi tahun pertama. Masuk ke tahun kedua. Aib-aib pasangan pun satu-persatu mulai terbongkar. Di tahun pertama, mungkin kita belum begitu saling terbuka. Berhubung di tahun pertama pula masa di mana kami saling mencari kecocokan, trial and error pada setiap hal. Kalau cocok ya lanjut, kalau enggak, terserah. Mau jadi waria pun silahkan. 

Tahun kedua menjadi masa di mana kami saling mengeksplor semua keburukan juga aib pasangan. Mulai dari kebiasaan pasangan yang kalau tidur mulutnya suka mangap selebar kuda nil amazon, sampai ke hal tergelap yang tak seorangpun boleh tau. Semua keburukan itu kini satu persatu mulai terpampang jelas di depan wajahmu.

Lalu masuklah tahun ketiga. Masa di mana Aku dan Vanesa sekarang. Masih sama seperti yang sebelumnya cuma lebih random lagi masalahnya. Berdasarkan pengalaman pribadiku sendiri, di fase ini, kami berantem bukan lagi soal selingkuh, kasar, tapi sekedar gombalan receh nggak lucu pun bisa buat kami berantem hebat. Aku pernah iseng coba gombalin dia. 

"Kamu tau nggak kenapa aku sayang banget sama kamu?"

"Kenapa?"

"Karena aku Virgo dan kamu Taurus. Virgo dan Taurus itu katanya pasangan serasi. Kata horoskop sih gitu. Jadi wajar kalau aku sayang banget sama kamu."

"Bisa-bisanya kamu ya percaya sama yang begituan. Orang Islam tapi percaya sama zodiak."

"Tapi kan ini aku cuman--"

"Musyrik! Menyekutukan Tuhan! Udah gitu, kamu salah lagi nyebutin zodiak aku. Taurus itu bukan zodiak aku. Itu zodiaknya siapa, hah?!"

"Aku kira kamu Taurus."

"Zodiak pacarnya sendiri aja enggak tau. Jangan-jangan kamu lupa lagi sama tanggal ulang tahun aku, iya?!"

Kalau udah begini, lebih baik aku diam. Kalau mau dilanjut yang ada malah makin runyam dan takutnya malah makin melebar ke mana-mana. Niatnya mau nyairin suasana, eh malah mentalku yang mencair. Diberondong pertanyaan sama pacar itu lebih perih dari diberondong peluru. Serius.

Itu masih soal gombal. Belum lagi soal kebiasaan randomnya yang suka ngirimin foto-foto selfie karena 'lagi merasa cantik'. Khusus yang satu ini, bakal aku ceritakan di postingan selanjutnya. 

Selamat membaca. Semoga kalian suka!
Kenyataannya, Kisah Cinta Kita Tidak Seindah Kisahnya Zayn Malik dan Gigi Hadid Kenyataannya, Kisah Cinta Kita Tidak Seindah Kisahnya Zayn Malik dan Gigi Hadid Reviewed by Rizali Rusydan on June 30, 2021 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.