Selamat Jalan Ramadhan. Be Nice!

See you again next year, insyaallah.

Kini ramadhan sudah berada di puncak kemenangan. Ya, Ramadhan kini sudah ada di penghujung jalan karena besok adalah hari lebaran. Semua orang terlihat sibuk mulai pulang ke kampung halaman, membeli pakaian baru, berbeda denganku, yang gak pernah pulang ke kampung halaman.

Kampung ayah dan mamakku itu deketan dan letaknya sama-sama di kota Medan hanya beda kabupaten jaraknya pun tidak begitu jauh.

Dipenghujung ramadhan ini banyak terlihat Anak kecil yang sibuk berlarian memamerkan baju lebaran ke teman-temannya, tralis-tralis toko mulai bertutupan ditinggal pemilik yang mudik ke kampung halaman. Dan tau siapa yang paling diuntungkan? Tejo lah yang paling di untungkan karena entar lagi dia bakalan kesurupan buat nyobain sedapnya kue nastar di hari lebaran.

Ramadhan memang selalu datang buat menguntungkan semua orang termaksud mahluk mutan setengah genderuwo seperti Tejo. Seumur hidup Tejo selalu membawa sial. Sejak lahir dilahirkan di kandang sapi, pas SD sering dipukuli, dan pas SMP Tejo ditinggal minggat mamaknya karena kawin lagi. 

Buat aku pribadi, bulan ramadhan kali ini adalah bulan yang begitu indah, menyenangkan dan penuh kenangan. Soalnya, di ramadhan kali ini untuk pertama kalinya aku menjadi seorang imam yang mimpin sholat tarawih berjama'ah di mesjid. Yang biasanya dulu cuman ada di belakang buat dengerin imam baca surah, ramadhan ini, akhirnya gantian suaraku juga bisa di denger oleh jama'ah ketika membaca surah. Yah... walaupun pas tarawih aku ngulangi bacaan surah Al-A'sr belasan kali. Selesai sholat aku langsung di gotong dan dibakar hidup-hidup atas tuduhan percobaan penyesatan global.

Awalnya sih, deg2-an tapi dengan tekad yang kuat, dan semangat 45 yang membara, aku pun melangkah maju ke depan jama'ah dengan mantap. Kapanlagi coba bisa imamin orang-orang kayak gini, itung-itung buat latihan sebelum ngimamin mbak Miyabi. 

Dan aku yakin, bulan ramadhan ini bukan cuman memberi kenangan membekas bagiku dan Tejo tapi juga bagi kalian semua. Pasti kalian juga punya kenangan tersendiri untuk ramadhan kali ini. Kapanlagi ngerasain sejuknya suasana bulan yang penuh ampunan. Kapanlagi bisa dengerin sayup-sayup suara bacaan orang mengaji sambil diiringi suara petasan yang meledak kesana-kesini. Dan kapanlagi nyaksikan abg-abg yang tubir perang petasan pagi-pagi gara-gara adeknya salah satu ketua geng di hamilin oleh ketua geng yang lain. Oke, ini sedikit sinetron.

Ramadhan memang menjadi berkah bagi setiap orang.

Ramadhan kini di penghujung jalan. Ramadhan sebentar lagi akan selesai. Tak ada jaminan bagi setiap orang bisa berjumpa tahun depan.

Ramadhan, selamat jalan.
Terimakasih atas hawa yang menyenangkan yang kau bawa kepada seluruh penjuru kota. 

Terimakasih atas malam yang panjang, detik demi detik sambil menunggu menjelang waktunya sahur. 

Terimakasih atas ide-ide yang telah kau lahirkan untuk menghasilkan postingan dan karya baru. Semoga ide-ide ini akan menghasilkan sebuah karya yang baik, aku optimis.

Ramadhan, terimakasih atas senja yang datang, suasana senyap dan penuh kesepian. Saat ramadhan aku jarang merasa kesepian karena setiap menjelang azan bisa berkumpul berada di meja makan bareng semua keluarga.

Terimakasih atas nikmat yang kau berikan ketika azan.

Terimakasih telah memadamkan rasa haus dan lapar setelah puasa seharian.

Satu lagi. Terimakasih juga atas cinta yang kau bagikan pada setiap orang.

Selamat jalan ramadhan, sampai jumpa tahun depan.

-RIZALI RUSYDAN-