Belakangan ini kalau lo liat deretan pos-pos terbaru di blog ini pasti lo mikir buset dah, ini serius-serius amat tulisannya. Katanya ini blog buat lucu-lucuan mana komedinya, coba? Iya, maaf. Itu semua karena hidupku gak sepenuhnya berisi komedi. Kadang ada seriusnya, kadang sedihnya, tapi emang lebih banyak ketololannya sih.
Tapi gara-gara ini, aku jadi ingat satu cerita yang udah aku pendem lama banget. Persisnya terjadi sewaktu aku sedang menikmati liburan semester genap beberapa bulan yang lalu.
Jadi, sewaktu aku main Dota di net bareng teman-teman lama SMA, datanglah seorang teman yang daritadi sosoknya udah kami tunggu. Namanya Pras, hobinya bernafas, makanan favoritnya nasi putih. Dia emang simple gak suka macem-macem. Janjinya sih, si Pras bakal nyampe ke net satu jam yang lalu, tapi nyatanya dia baru bisa nyampe sekarang. Padahal jarak dari rumahnya ke net ini cuman 15 menit dan hanya dipisahkan oleh satu pos polisi dan satu simpang besar. Itu aja.
Tapi bersyukur Pras bisa datang dan udah menepati janjinya karena ini lebih baik daripada dia gak datang sama sekali. Bukannya langsung mesan billing dan siap-siap main, si Pras malah nyeletuk,
"Oi Wan, Kemenkumham buka pendaftaran CPNS besar-besar-an tuh. Kau liat aja websitenya kalau gak percaya."
Bagi yang belum tau Kemenkumham itu singkatan dari (Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia).
"Ngapain aku daftar bolot?! Kau suruhnya aku jadi sipir penjara, iya?!" balas Marwan.
"Yah, lumayanlah sekalian nambah-nambah uang jajang pas kuliah. Jangan kek kau yang minta uang orangtua aja!"
"Hahahaha..." disusul suara tawa kami semua.
"Udah-udah, daripada sibuk otak kalian berdua mikirin tes CPNS, bagus kau pesen dulu billing kau Pras, duduk diam, main, jangan banyak cincong," sambut Wahyu menengahi.
Mungkin bukan cuma aku yang merasa kalau beberapa bulan lalu, ketika Kemenkumham membuka lowongan CPNS besar-besaran, beritanya itu hype banget menyebar luas kemana-mana.
Tukang sayur, ibuk-ibuk komplek yang biasanya ngegosipin tetangga yang baru beli mobil baru, kini topik obrolannya berubah, mereka semua sibuk ngobrolin persiapan yang mesti dilakuin biar lulus tes CPNS tahun ini.
Seumur-umur, ketika aku sudah sebesar ini yang notabene sudah sanggup membedakan mana tangan untuk makan dan mana yang untuk cebok, baru kali ini melihat kalau warga begitu antusias menyambut berita tentang lowongan CPNS tahun ini.
Lowongan CPNS ini ibarat seperti sepotong roti manis yang gak sengaja jatuh dari tangan dan tidak butuh waktu lama bagi para semut datang dan bergerombol untuk mengangkut roti manis yang baru jatuh tersebut. Roti yang jatuh ini seperti berkah yang melimpah bagi para semut yang patut untuk dirayakan, seperti itulah yang ada dibayanganku waktu itu.
Seumur-umur, ketika aku sudah sebesar ini yang notabene sudah sanggup membedakan mana tangan untuk makan dan mana yang untuk cebok, baru kali ini melihat kalau warga begitu antusias menyambut berita tentang lowongan CPNS tahun ini.
Lowongan CPNS ini ibarat seperti sepotong roti manis yang gak sengaja jatuh dari tangan dan tidak butuh waktu lama bagi para semut datang dan bergerombol untuk mengangkut roti manis yang baru jatuh tersebut. Roti yang jatuh ini seperti berkah yang melimpah bagi para semut yang patut untuk dirayakan, seperti itulah yang ada dibayanganku waktu itu.
Aku suka heran sama mindseat orang yang mengatakan menjadi PNS itu tandanya orang sukses. Serius aku bingung. Dunia itu terasa sempit banget. 240 juta jiwa warga yang hidup di Indonesia rasa-rasanya seperti 235 juta warga berlomba menjadi seorang PNS dan sisanya 5 juta berlomba untuk menjadi yang lainnya.
Kalau dibiarkan seperti ini, bisa-bisa satu Indonesia isinya semua PNS. Setiap hari senin semua orang pakai baju warna kuning. Setiap gaji dua belas semua pada beli mobil. Kalau semua jadi PNS, terus siapa yang jadi warga sipil biasa? Siapa yang jadi reporter? Siapa yang jadi pemain bola? Jangan-jangan kalau aku main ke SD dan nanya ke adik-adik kelas, "Adik-adik cita-cita kalian ketika besar nanti mau jadi apa?"
Kalau dibiarkan seperti ini, bisa-bisa satu Indonesia isinya semua PNS. Setiap hari senin semua orang pakai baju warna kuning. Setiap gaji dua belas semua pada beli mobil. Kalau semua jadi PNS, terus siapa yang jadi warga sipil biasa? Siapa yang jadi reporter? Siapa yang jadi pemain bola? Jangan-jangan kalau aku main ke SD dan nanya ke adik-adik kelas, "Adik-adik cita-cita kalian ketika besar nanti mau jadi apa?"
Dengan kompak mereka menjawab, "PNS !!!"
Oke, ini gak bisa dibiarkan. Ini pasti campur tangan Yahudi. Ini pasti konspirasi illuminati. Kenapa semua mendadak berubah ingin menjadi seorang PNS. Sejak kapan semuanya terjadi seperti ini?
Oke, ini gak bisa dibiarkan. Ini pasti campur tangan Yahudi. Ini pasti konspirasi illuminati. Kenapa semua mendadak berubah ingin menjadi seorang PNS. Sejak kapan semuanya terjadi seperti ini?
Dari segi kerjaan dan jabatan menjadi seorang Pegawai Negri Sipil (PNS) memang cukup menggiurkan. Gaji, aman. Anak-anak, ditanggung. Gaji dua belas bisa dipake buat beli mobil. Jika dikumpulin selama 5 tahun gaji dua belas bisa dipake buat beli Planet Mars. Kali aja, tahun 2022 nanti Bumi hancur umat manusia terpaksa dimigrasikan ke Planet Mars. Hidup sejahtera, keluarga bahagia.
Aku gak bermaksud menjelek-jelekan PNS apalagi menyudutkan. Bagus kok, kalau bisa menjadi seorang PNS. Seandainya nanti aku keterima jadi PNS aku juga senang kok. Hidup nyaman, anak ditanggung biayanya, siapa yang gak senang? Tapi maaf, tujuan utamaku bukan jadi PNS. Seandainya jadi alhamdulillah, seandainya nggak ya juga gak apa-apa, anggap aja iseng-iseng berhadiah. Masih ada mimpi masa muda yang harus diperjuangkan.
Jangan sampai jabatan, baju dinas, membutakan kita dan lupa akan cita-cita dan kebahagiaan. Emang hidup gak bisa dipuasin dengan kata bahagia. Ketika lo lapar, lo butuh nasi dan lauk bukannya kata "bahagia". Iya, aku juga tau itu. Tapi yang mau aku tekanin disini bukan masalah jadi PNS atau nggaknya. Tapi anggapan orang ketika melihat seseorang PNS dan menganggapnya itu orang yang sukses.
Ini menjadi kegelisahan utamaku selama liburan. Seakan-akan dunia itu sedang berputar pada topik yang sama, "Bagaimana menjadi seorang CPNS yang handal dan bisa lulus di ujian CPNS!" Sampai-sampai nih, tukang rujak langganan nanyain, "Itu bener dek, ada lowongan CPNS besar-besaran?"
"Iya mas, ada. Kenapa ya?"
"Kalau emang ada, mau abang daftarin nih anak abang yang masih TK daftar PNS mana tau keterima kan?"
.....
Sambil lanjut motong-motong buah, "kamu gak ikutan daftar, dek?"
"Hahah, enggak bang. Aku kan masih kuliah jadi nggak dululah lagipula cita-citaku mau jadi Detective Conan.."
"Oh iya iya, abang tau siapa itu Detective Conan. Tapi bukannya Detective Conan itu PNS ya?"
Rujak selesai, aku buru-buru masuk ke kamar dan uninstallin semua anime maupun manga Detective Conan yang kupunya karena kini kutau, dibalik kedoknya ternyata selama ini Conan adalah seorang PNS Golongan II.
Selanjutnya aku siap-siap ngapusin one pice maupun naruto, jaga-jaga manatau nanti tukang sayur sama roti ngasih tau kalau mereka berdua ternyata juga PNS golongan II.
Anggapan masyarakat yang terlalu mendewakan menjadi seorang PNS seakan-akan dibutakan. Seakan-akan lowongan pekerjaan Indonesia satu-satunya hanyalah PNS. Dan seakan-akan menjadi PNS merupakan kunci utama menuju kebahagiaan hidup yang sebenarnya. Kalau emang gitu, pegawai BUMN mau dikemanain? Pengusaha? Jurnalis? Programmer, Engineer?
Aku gak mau kesalahpahaman seperti ini dibiarkan terlanjur. Jangan sampai kejadian seperti di komplek rumahku terjadi, dimana Universitas Sumatera Utara dijagokan dan dianggap lebih baik dari Institut Teknologi Bandung. Itu keliru.
Manusia diciptakan sesuai batasan dan kemampuannya. Kita semua mungkin berjalan beriringan, tapi yang namanya ambisi, cita-cita, setiap orang pasti berbeda-beda. Perjuangkan impian dan pekerjaan yang lo idam-idamkan mulai dari masih kecil sampai ketika sudah menjadi dewasa. Jangan pernah dilepas, genggam terus, jangan sampai omongan orang tentang hingar-bingar suatu pekerjaan yang menurut mereka ideal membungkam dan mengunci impianmu rapat-rapat.
Jangan sampai teracuni dengan pemikiran masyarakat kalau mau hidup aman ya tinggal nyari aman. Sesekali menolak menjadi babu yang pikirannya satu, masih banyak cara untuk bahagia, kaya, ataupun mengabdi kepada negara ini. Mungkin temanmu nanti menjadi PNS, saudaramu menjadi pegawai BUMN, dirimu jurnalis, dan adikmu menjadi seorang dokter. Idealisnya begitu. Ada yang jadi ini, jadi itu, dan kau menjadi yang lainnya. Tidak semua berlomba menjadi satu. Seperti ikan kelaparan yang begitu dilempar pelet semuanya berkumpul, dan berebutan. Jangan sampai opini-opini liar membutakanmu!
Manusia diciptakan sesuai batasan dan kemampuannya. Kita semua mungkin berjalan beriringan, tapi yang namanya ambisi, cita-cita, setiap orang pasti berbeda-beda. Perjuangkan impian dan pekerjaan yang lo idam-idamkan mulai dari masih kecil sampai ketika sudah menjadi dewasa. Jangan pernah dilepas, genggam terus, jangan sampai omongan orang tentang hingar-bingar suatu pekerjaan yang menurut mereka ideal membungkam dan mengunci impianmu rapat-rapat.
Jangan sampai teracuni dengan pemikiran masyarakat kalau mau hidup aman ya tinggal nyari aman. Sesekali menolak menjadi babu yang pikirannya satu, masih banyak cara untuk bahagia, kaya, ataupun mengabdi kepada negara ini. Mungkin temanmu nanti menjadi PNS, saudaramu menjadi pegawai BUMN, dirimu jurnalis, dan adikmu menjadi seorang dokter. Idealisnya begitu. Ada yang jadi ini, jadi itu, dan kau menjadi yang lainnya. Tidak semua berlomba menjadi satu. Seperti ikan kelaparan yang begitu dilempar pelet semuanya berkumpul, dan berebutan. Jangan sampai opini-opini liar membutakanmu!
Katanya sih Udah Gak Bisa Nulis Hal Lucu Lagi. Yakin?
Reviewed by Rizali Rusydan
on
September 26, 2017
Rating:
bener banget, aku dulu juga pernah di tawarin untuk kerja di instansi negara
ReplyDeletetapi karna memang enggak cocok sama passion aku nya nolak
di kota asalku, orang sukses itu di gambarkan menjadi seorang PNS
mas mau tnya nih, gabung ke blogger energy gimana ya
ReplyDeletemohon bantuannya mas
kasih petunjuk, soalnya masih bingung
setiap yang punya pakaian dinas, pasti dibilang sukses padahal mah belum tentu hahaha
Delete-oh iya, kalau mau gabung Blogger energy gampang kok!
pertama gabung grup blogger energy, (you can search the group in Facebook)
-setelah itu isi form pendaftaran (aku udah lupa gimana dapetin form pendaftarannya)
- Buat sebuah postingan yang judulnya (bebas) terserah pokoknya isi postingan tersebut tentang "salam sapa blogger personal" alasan pengen jadi blogger independen (yang bukan copy-paste) yang punya konten orisinil
- Kirim link postingan tersebut ke alamat yang sudah ditentukan dan tunggu konfrimasi dari adminnya.
makasih