Pagi-pagi buta tiba-tiba Tejo gedor-gedor pintu kamarku dengan panik. Sontak aku langsung bangkit buka pintu tanpa sempat mikir mimpi yang barusan terjadi. Kirain ada musibah kebakaran atau berita terkini mengenai Awkarin yang implan payudara lagi, dengan pucat pasi Tejo perlahan nyodorin smartphone yang dipegangnya ke hadapanku.
"Kenapa?"
"Liat tuh, si Tia tunangan sama cowok lain.." balas Tejo.
Beneran itu fotonya Tia yang sedang menggandeng tangan seorang lelaki gagah dengan menggunakan baju pelautnya. Senyum lebar terlihat dari wajah mereka berdua sambil memamerkan cincin yang melekat di jari manis masing-masing.
"Aku tuh gak bisa diginiin!" Sambung Tejo dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.
Dengan tersedu-sedu, perlahan Tejo kembali bicara,
"Padahal baru aja beberapa bulan yang lalu Tia janji ke aku kalau dia gak bakal selingkuh. Dia bakal jaga hati buat aku, jaga perasaan dan juga jaga dompet biar gak terus-terus di palakin sama aku.."
By the way, Tia itu pacarnya Tejo. Mereka berdua menjalin hubungan mulai dari semester dua sampai sekarang. Dari awal mula mereka pacaran, aku setuju kalau Tia dan Tejo itu cocok. Melihat tampang Tejo yang lumayan dan tampang Tia yang juga lumayan, bolehlah kisah cinta mereka disandingkan dengan kisah cinta Angelina Jolie dan Brad Pitt. Sayangnya Tejo asli Purworejo dan Tia asli Kulon Progo, aku gak bisa bayangin gimana jadinya kalau sosok Brad Pitt dan Angelina Jolie ngomong inggris dalam medok jowo.
Mata Tejo yang berkaca-kaca kini diikuti dengan dua buah lendir hijau yang mulai konstan keluar masuk dari hidungnya. Penampakan lendir ini menggangguku banget. Seperti cendol asli Magelang, pengen rasanya langsung aku seruput slurrpp sampe kenyang sayangnya aku masih waras.
Menurut penuturan Tejo, dia gak nyangka kalau dua bulan yang lalu ketika Tia ijin pamit mau pulang kampung, Tia bilangnya harus pulang buru-buru karena ada urusan mendadak. Mungkin ada saudara yang menikah. Tau-tau bukan acara saudaranya, melainkan itu acaranya dia sendiri. Iya, itu acara Tia bertunangan dengan teman masa kecilnya.
Tejo yang sebelumnya belum tau tujuan sebenarnya Tia mau pulang kampung pun mengiyakan dan dengan perasaan yang tulus mengantarkan Tia menuju bandara.
Ditinggal pacar ketika sayang-sayangnya itu emang berat. Bukan cuman perasaan, psikologis dari orang yang ditinggalkan pun bisa berdampak buruk. Terbukti, semenjak tau pacarnya kini mendua dengan seorang pelaut, Tejo mulai insecure dengan semua peralatan maupun alat yang ada hubungannya dengan laut. Tiap kali liat ada orang yang mau liburan ke pantai, Tejo langsung pura-pura kesurupan dan mengancam akan memperlihatkan tititnya agar orang-orang gak jadi liburan di pantai. Apalagi kalau liat bapak-bapak yang lagi beliin anaknya baju popeye si pelaut, langsung disunat dua kali tuh bapak.
Seandainya aku diposisi Tejo mungkin aku bakal ngalamin hal yang sama.
Cewek-cewek jaman sekarang itu udah pada pinter gak bisa lagi di bego-begoin. Gak sia-sia ibu Kartini memperjuangkan hak emansipasi wanita, terbukti sekarang cewek-cewek lebih memilih cowok jelek yang pergi ke kampusnya naik Pajero ketimbang cowok tampan yang selalu berdesakan di angkutan sampai bau ketikanya lebih beracun dari kawah Ijen.
Makanya jangan heran kalau pas lo scroll-scroll foto-foto di instagram, lo tiba-tiba nemuin banyak foto-foto cewek cakep berdua sama cowoknya lagi foto di dalam mobil.
Padahal kalau lo liat wajah cowoknya, wajahnya itu udah gak pantes lagi dibuat pacaran, mirip mamang-mamang perempatan tukang cilok umur 30-an. Atau lo nemuin foto cewek cakep yang lagi ngegandeng tangan cowoknya yang mengenakan seragam dinas. Terserah, mau baju dinas apa. Mau itu baju dinas PNS, Tentara, tukang sedot tinja komplek, yang penting baju dinas.
Cewek-cewek jaman sekarang itu lebih realistis. Lebih baik dia pacaran sama cowok yang mukanya jelek tapi tajir, ketimbang sama cowok yang cakep tapi tiap bulan makannya indomie. Makanya buat Aku dan Tejo, cowok-cowok yang notabene wajahnya lebih mirip pipa sedot tinja dan tiap bulannya rutin mengkonsumsi indomie, gak ada lagi kesempatan buat kami pacaran sama cewek yang cantik.
Apalagi jaman sekarang cewek-cewek sukanya sama cowok yang kalau foto di instagram pakai baju dinas. Pasti yang nge-like ribuan, belum lagi yang minta follback.
Hidup emang terasa berat ketika kau tak tampan juga mapan serta tak memiliki satupun foto dengan baju dinas di instagram ketika mendekati seorang gebetan.
-Rizali Rusydan: Persatuan Aliansi Mahasiswa Anti Baju Dinas di Instagram
Bukan hal aneh sih kalau cewek dari dulu selalu milih yang realistis ketimbang yang ganteng tapi belum pasti. Cewek itu mahluk yang lembut, dia butuh kenyamanan dan kepastian, maka dari itu sebisa mungkin dia mencari pasangan yang mapan. Dia butuh seseorang yang bukan cuman bisa jadi imam, tapi juga bisa beri kenyamanan, kesejahteraan, mobil dua, tas louis vitton, dan jilbab bermerk lainnya.
Sayangnya, mapan menurut sebagian sudut pandang cewek itu adalah mereka para cowok yang kalau foto di instagram sambil make baju dinas. Entah itu polisi, tentara, pelaut, tukang sedot tinja, pokoknya yang ada baju dinasnya. Dia lebih milih itu daripada yang lain. Mungkin secara logika, cowok yang foto instagramnya pakai baju dinas adalah cowok yang mapan secara ekonomi dan gagah pastinya.
Masalahnya, itulah yang menyebabkan sebagian cewek selalu melihat bajunya dulu ketimbang orangnya. Mereka mungkin berpikir, nih cowok boleh juga nih. Baju cakep, badan bagus, widih baju dinasnya banyak pangkat, malah ada sarung pistolnya lagi di pinggang.
Padahal pemadam kebakaran, hansip, tukang gali kubur juga ada baju dinasnya. Bedanya kalau tukang gali kubur gak ada pangkatnya cuman kaos putih, celana hitam, sandal jepit. Enggak ada tukang gali kubur yang sewaktu nguburin mayat make baju berpangkat.
Kenapa cewek gak bisa adil gitu dalam melihat penampilan. Selalu melihat tampilan dulu baru orangnya. Emang sih, penampilan yang utama. Kalau tampilan lo compang-camping waktu pertama kali datang ke rumah mertua yang ada bukannya di sambut, paling juga disuruh cabut rumput kalau udah selesai dikasih upah rokok dua batang. Banyak instansi-instansi di Indonesia yang juga gak kalah bagus baju dinasnya dibanding yang lo pikir.
Pemadam kebakaran salah satunya.
Pasti Lo jarang ngeliat ada cewek yang nge-share foto berdua dengan cowoknya yang merupakan seorang pemadam. Pasti jarang, bukan?
Apa kurangnya coba sosok pemadam kebakaran? Disaat api berkobar, yang lain lari, dia masuk. Yang lain panik, dia tenang berusaha menenangkan yang lain. Gak ada tuh pemadam kebakaran yang ikutan panik histeris waktu lagi mademin, kalau dia panik mungkin dia pemadam kebakaran yang honorer bukan yang PNS.
Yang satu lagi nih, Hansip.
Kenapa sampai saat ini, enggak ada cewek yang bangga gitu foto dengan cowoknya yang lagi make baju hansip. Padahal sama-sama baju dinas, ada pangkatnya lagi. Malah warna bajunya lebih bagus ketimbang baju PNS.
Kenapa cewek itu selalu melihat buku melalui sampul tanpa membaca sinopsis dan isinya terlebih dahulu. Kita gak bakal tau, mungkin aja cowok yang terlihat biasa-biasa aja penampilannya gajinya bisa seratus kali lipat dari gaji cowok-cowok yang make baju dinas.
Kebiasaan kita manusia yang suka melihat orang dari tampilannya itu tanpa sadar secara langsung kita mengelompok-ngelompokkan manusia. Ada yang keren, ada yang gembel. Ada yang suka pakai barang bermerek, ada yang suka pakai barang kw-an. Ada yang suka pakai kolor calvin klein, ada juga yang nggak suka pakai kolor. Nah, yang gak suka pakai kolor itu aku banget.
"Pakai Kolor itu hanya buang-buang waktu saja. Tidak efisien, dan boros kain"
-Rizali Rusydan
Sama aja macem di India ada sistem kasta.
Seakan-akan cowok-cowok yang pakai baju dinas itu jodohnya cewek-cewek cakep. Buat cowok-cowok yang gak suka pakai kolor dan gak punya baju dinas seperti aku, cocoknya sama cewek yang gak suka pakai kolor juga, tapi punya baju dinas, baju dinas tukang sedot tinja.
Makanya ada proses yang namanya kenalan. Nah, disitulah kita mengenali calon pasangan kita. Kalau kira-kira gak ada kecocokan diantara kita berdua, ya tinggalin. Mungkin hobi lo tanam bunga sedangkan dia hobinya ngencingin bunga, yaudah jauhin aja.
Dari penampilan emang lo bisa ngenalin dia orangnya seperti apa. Tapi tidak untuk di jaman sekarang. Penampilan itu membutakan. Sudah terlalu banyak sekarang anak muda yang sampai memaksakan kehendaknya bergaya agar bisa dilihat. Lebih baik beli baju yang branded ketimbang makan. Orang-orang seperti itu ada jadi hati-hatilah. Karena penampilan kini tak lagi jadi patokan buat lo mengenali sifatnya.
Maka dari itu ayolah, semua cowok juga pengen ngebahagiain pasanganya. Mungkin emang belum jalannya aja untuk punya baju dinas sekarang. Kalau semua cowok lo pukul rata, cowok-cowok sepertiku yang tak ada baju dinas di foto instagram bisa apa? Haruskah kami menjadi segerombolan zombie yang menunggu datangnya kiamat dengan kesepian dan kesendirian? Haruskah kami menunggu sampai jaman zombie apocalypse tiba? Enggak kan?
JANGAN LIAT FOTO COWOK DI INSTAGRAM DARI BAJU DINASNYA!
Reviewed by Rizali Rusydan
on
September 27, 2017
Rating:
Ini menarik dan bisa (benar2) terjadi. Eh, Persatuan Aliansi Mahasiswa Anti Baju Dinas di Instagram ada ya? wkwk
ReplyDeleteiya ada. Untuk pertama kalinya di dunia ini. Mau gabung? Bersama kita buktikan kalau. nggak punya baju dinas dan kere itu sama aja! hahaha
Deletebwahahahaha,,...tos dulu kak, aku bukan fans lelaki beseragam dinas..kaya apa ya, mereka lo pake kaos oblong derajatnya juga sama kaya cowo lain...wajah mereka juga B aja
ReplyDeleteemang drajat mau dibawa sampe mati? hahahaa
wah wah ini nih tipe cewek idaman hahaha
DeleteTos dulu yok tos !
hahaha