Ada satu hari dimana manusia merasa bahagia namun hina
Merasa bangga namun sedih
Merasa segalanya lalu sadar
Orang-orang sibuk merayakannya
Dengan suka-cita dan disambut tawa
Tawaku juga tak kalah lebar
Memecah malam yang penuh kesunyian
Kita berpesta seperti layaknya anak muda
Aku lupa ini ulang tahun ke-22
Mereka semua juga lupa yang penting ada pestanya
Kita merayakannya dengan penuh suka cita
Diumurku yang tak lagi muda
Semua orang tertawa berpesta ria
Ketika umurku nanti sudah tua
Dimana rambutku memutih
Kulit tak lagi kencang
Makan rendang saja aku harus mengunyahnya selama dua jam
Akankah sama?
Perayaan semu
Tawamu palsu
Kebahagiaanmu hanya isu
Tawamu palsu
Kebahagiaanmu hanya isu
Kalian tertawa dan bahagia dengan umurku yang kian menua
Rasanya seperti tertawa dalam bahagia
Namun ironi adanya
Tak ada yang tau kapan umur berakhir
Kapan Khalik memanggil jiwa
Kapan aku harus menutup mata
Menitipkan harapanku pada semua orang
Membiarkan mereka yang melanjutkannya
Karena aku tak lagi bisa
Waktuku sudah tiba
Terus kenapa kita bahagia dengan semua kesemuan ini
Apakah kalian masing senang jika menyadarinya?
Kita tertawa padahal sudah menuju tua
Aku bingung apakah ini tawa bahagia
atau hanya tawa diatas bencana saja?
Bandar Lampung, 28 September 2017
Dikarang dalam keadaan kelaparan makanya berubah jadi bijak
-Rizali Rusydan
Perayaan Semu
Reviewed by Rizali Rusydan
on
October 01, 2017
Rating:
baru pertama mampir sini, keren
ReplyDeleteorang lampung
salam aja dari palembang
mampir juga ya bang
ke blog aku
hahaha iya mas makasih, iya ini juga lagi mw blogwalking kok
Delete