Bicara tentang apa yang sedang terjadi belakangan ini pastilah kita akan berbicara tentang apalagi kalau bukan: virus corona.
Corona Virus/COVID-19 kini menjadi topik yang sedang hangat-hangatnya dibahas oleh berbagai kalangan baik itu anak muda, orang tua, maupun bocil-bocil belum sunat juga ikut membicarakan hal tersebut.
Kita memang tidak boleh menganggap remeh virus yang satu ini, terlalu takut atau khawatirpun tak perlu. Secukupnya. Khawatir dan waspadalah secukupnya. Namun Warga Indonesia tidak siap, cenderung paranoid, dikarenakan hal-hal buruk yang sebelumnya dirasa tak mungkin kini perlahan jadi mungkin.
Namun di balik semua kisah mengerikan tentang penyebaran virus corona, jumlah korban, dan penderitanya, ada beberapa hal yang mungkin luput dari pandanganmu.
Di sini aku akan coba membantu lo semua untuk mengingat dan menyadari tentang beberapa hal yang mungkin saja luput dari perhatianmu selama kepanikan ini terjadi. Setelah membaca tulisan ini aku harap kau bisa lebih tenang, bersyukur, atau malah sebaliknya, mencak-mencak seperti Hulk.
Tiap kali terjadi fenomena besar yang mengguncang dunia, kita cenderung lalai akan beberapa hal yang juga sama pentingnya dengan fenomena tersebut. Namun sudah sewajarnya kalau kita lebih peduli dengan setiap isu yang menurut kita lebih penting. Sudah menjadi naluri alami manusia tiap kali diri kita merasa terancam, apalagi memiliki kemungkinan untuk mati, kita akan cenderung bersifat protektif dan menjadikan isu tersebut sebagai prioritas utama dan tak peduli dengan isu lainnya. Inilah yang terjadi pada kita saat menyikapi virus corona ini.
Mungkin ini jugalah salah satu penyebab mengapa panic buying terjadi. Kita menganggap bahwa diri kita sedang terancam, kita mulai protektif kepada diri sendiri lalu keluarga. Insting alami untuk melindungipun muncul. Membeli barang ini-itu yang dianggap mampu untuk menanggulangi penularan wabah virus. Tak peduli dengan orang lain. Bagi mereka keselamatan diri dan keluarga adalah prioritas. Orang lain bisa menunggu. Inilah salah satu penyebab mengapa: Si Miskin mati karena Si Kaya panic buying.
Namun ada beberapa orang yang herannya masih saja mementingkan keuntungan materi ketimbang keselamatan diri. Sama juga, sama-sama panic buying, tapi yang satu ini tujuannya komersil. Manusia-manusia seperti mereka inilah yang cocoknya dimasukkan ke dalam neraka. Selalu mencari keuntungan di dalam kesulitan.
Walaupun kita sedang dalam kondisi siaga menangani virus corona, ada juga sekelompok orang yang menganggap hal ini sebagai berkah. Layaknya hari-hari libur nasional, libur karena virus corona dianggap berkah layaknya hujan di tengah gurun yang gersang. Ini fenomena langka. Harus dimanfaatkan. Mungkin itulah yang mereka pikirkan.
Bocil-bocil berbondong-bondong pergi ke warnet dan keluarga berduyun-duyun tamasya ke pantai. Bebal dan ngeyel sepertinya sudah mendarah daging bagi rakyat Indonesia. Sebagian rakyat Indonesia memang perlu diedukasi lebih lanjut tentang bahayanya virus yang satu ini. Untuk itulah #DiRumahAja adalah pilihan yang tepat.
Beberapa perusahaanpun mulai mengeluarkan kebijakan untuk #WorkFromHome. Bahkan bukan hanya perusahaan, institusi-institusi pendidikan juga mulai meliburkan kegiatan belajar-mengajar sesuai maklumat yang telah dikeluarkan oleh Kementrian. Semuanya tanggap demi mengurangi dampak infeksi virus corona.
Asal kalian tahu #WorkFromHome juga menjadi berkah bagi beberapa orang yang tak betah kerja kantoran. Orang-orang yang terus menggerutu di dalam hatinya, bahkan mengutuki, dan yang paling ekstrim sampai menyumpahi diri mereka karena bernasib malang jadi pegawai kantoran. Ribet ini-itu, belum lagi atasan yang bersikap semena-mena, bekerja di kantor layaknya bekerja di neraka. Siap atau enggak siap, suka atau tidak suka, semua orang cepat atau lambat akan merasakannya.
Ini menjadi momen yang tepat bagi kamu, si pegawai kantoran yang suka menggerutu. Akhirnya kamu bisa menikmati rasanya bekerja dari rumah. Bukankan ini yang sejak dulu kalian doakan? Santai kerja di rumah. Untuk itu manfaatkan! #StayHome #DiRumahAja itu lebih baik!
Tentang Apa yang sedang Terjadi Belakangan Ini
Reviewed by Rizali Rusydan
on
March 31, 2020
Rating:

No comments: