Tiap kali ingin membeli atau memiliki sesuatu, aku selalu menimbang-nimbang tingkat kebutuhanya, misal: apakah aku memang benar-benar butuh, apakah ini mendesak, atau ini hanya keinginan semata. Aku selalu melakukan hal itu bahkan saat membeli buku sekalipun. Mungkin lo juga ngalamin hal yang sama saat pergi ke toko buku. Saat berada di toko buku, sangking senangnya kita jadi kalap. Asal ambil, ini-itu, lalu dimasukkan ke keranjang. Pada saat ingin membayar barulah kita menjadi lebih selektif, menimbang-nimbang buku mana yang harus dibeli. Alhasil, dari sekian banyak buku yang kau ambil, paling hanya 3-5 buku saja yang kau beli.
Namun hal tersebut tidak berguna saat aku melihat iklan seekor kucing persia di salah satu website e-commerce.
Entah setan apa yang membisiku saat itu hingga aku nekat untuk menghubungi sang pemilik yang ingin lepas adopsi anak kucing persianya. Dan sialnya, aku adalah orang yang enggak enak hati untuk menolak. Padahal kita tau kalau biaya untuk mengadopsi kucing persia enggak murah apalagi untuk anak kosan sepertiku. Cuman karena sudah terlanjur kuhubungi, dan kebetulan aku suka dengan anak kucing yang ingin dilepasnya, terjadilah proses negoisasi. Meskipun awalnya negoisasi cukup alot perihal tawar-menawar biaya adopsi, akhirnya sang pemilik luluh dan menerima tawaranku.
Lalu, dua jam kemudian kucing persia tersebut sudah tiba di kosanku. Kuberi dia nama: Joy Boy. Joy Boy, si kucing persia berbulu hitam legam yang hanya matanya saja yang terlihat.
Pertama kali saat tiba di kosan, Joy Boy baru berusia dua bulan lebih. Bagi pemilik kucing itu adalah umur di mana kucing sedang berada di fase imut-imutnya. Menurutku Joy Boy adalah kucing yang imut namun meskipun begit, kondisinya terlihat cukup menyedihkan. Tubuh kurus, lalu ada jamur di kedua telinganya. Butuh waktu dan perhatian ekstra untuk membantunya kembali sehat.
Berawal dari niat untuk mengadopsi kucing sampai hingga akhirnya si kucing tiba di kosan aku rasa itu adalah takdir yang telah Tuhan berikan kepada kami berdua. Akibat ketololan dan kenekatanku sebelumnya, Aku dan Joy dipertemukan. Mungkin dengan ini aku dapat membantu kehidupannya menjadi lebih baik dan tentu saja menjadikan Joy boy sebagai kucing terganteng se-komplek biar kucing-kucing jantan lainnya pada iri!
Dipostingan selanjutnya aku bakal ceritain berbagai kejadian yang kualami selama memeiihara kucing pertama. Postingan ini hanya sebagai perkenalan saja.
Tentang Kucing
Reviewed by Rizali Rusydan
on
April 09, 2020
Rating:

No comments: