Suatu hari aku menghadiri pemakaman sepupu.
Dan dari situ aku jadi banyak tau.
Manusia ternyata mahluk istimewa.
Ketika lahir disambut,
saat meninggal dikawal iring-iringan.
Ada tawa, bahagia, melihatnya dilahirkan,
berlanjut tangis, sedih, ketika melihatnya wafat.
Jarang kulihat orang menangis
saat melihat pohon ditebang,
binatang disembelih,
atau melindas kucing di jalan.
Padahal kita dan mereka sama,
sama-sama mahluk hidup juga.
Dan aku jadi semakin yakin
kalau tubuh tak ubahnya hanya wadah—
bagi jiwa yang bersemayam di dalamnya.
Karena ketika suatu hari jiwamu pergi,
tubuh hanyalah seonggok daging yang tak bertuan.
Kaku, pucat, tak bisa digerakkan.
Yang tersisa hanya kulit, daging, dan organ yang sudah tak berjalan.
Karena ketika suatu hari jiwamu pergi,
tubuh hanyalah seonggok daging yang tak bertuan.
Kaku, pucat, tak bisa digerakkan.
Yang tersisa hanya kulit, daging, dan organ yang sudah tak berjalan.
Dari sini aku juga tau.
Kalau ternyata kita, manusia,
Kalau ternyata kita, manusia,
tidak pernah benar-benar sendirian.
Karena ketika tiba waktunya giliran kita mati,
akan ada orangtua, keluarga yang menangisi.
akan ada orangtua, keluarga yang menangisi.
Dan itu membuatku jadi sedikit tenang.
Karena yang paling kutakuti
sepertinya tak akan pernah terjadi.
Karena yang paling kutakuti
sepertinya tak akan pernah terjadi.
Pemahaman dari Pemakaman
Reviewed by Rizali Rusydan
on
January 12, 2021
Rating:
No comments: