Cacian tak ada habisnya.
Makian, hinaan, sangat pantas disematkan pada mereka.
Semua itu setara dengan hinanya mereka.
Semua berdalih yang paling pro rakyat,
paling peduli, paling mengerti,
Si paling-palinglah pokoknya.
Tapi itu hanya 5 tahun sekali.
Setelahnya mereka pura-pura amnesia.
Lupakan saja.
Lupakan janji, ingkari, khianati, kepercayaan kami.
Lupakan semuanya.
Berharap pada janji politik
sama saja seperti berharap
pada busa di lautan--
yang cepat atau lambat,
satu persatu semuanya akan dilupakan
seolah menguap begitu saja.
Menjilat ludah sendiri?
Ah, sudah biasa.
Hari itu bela rakyat,
hari ini menyengsarakan kami semua.
Hari ini kau bilang kau mengerti kesusahan kami semua,
esoknya kau menyalahkan dan menyuruh kami lebih giat bekerja.
Mereka tak sadar.
Hidup sudah sulit,
namun makin dipersulit dengan kebijakan yang semena-mena.
Bukan kami yang tidak berusaha,
tapi kalian yang mengkhianati semua usaha.
Mengaku saja.
Meskipun aku tau itu sama sulitnya
seperti menepati janji politik kalian.
Tapi tak apa.
Toh, kami pada akhirnya sudah tidak percaya.
Pada Partai Politik,
tempat di mana semua kebusukan,
kebangsatan, dan kemunafikan semuanya bermula,
Partai Politik
Reviewed by Rizali Rusydan
on
August 10, 2021
Rating:
No comments: