Pertemuan ini kadang terjadi dengan tiba-tiba tanpa disengaja. Begitulah awal cerita pertemuanku dengan temen kos yang paling fenomenal sedunia.
Malam itu, jam 10 malam aku baru sampe di depan kampus. Karena bingung gak tau mau tidur dimana, malam itu kami meminta izin kepada satpam yang lagi jaga untuk numpang tidur di kampus baruku ITERA. 3 hari perjalanan dari Medan ke Lampung adalah perjalanan yang panjang dan menguras tenaga. Gak salah bila malam itu kami menumpang tidur.
Sambil menunggu mata ngantuk, aku coba nanya kepada seorang satpam dimana disini daerah yang ada tempat kosnya. Satpam tersebut nyarani aku buat nanya sama satpam yang satu lagi karena katanya dia punya kamar yang lagi disewakan.
Aku berjalan menuju satpam tersebut lalu menanyakan perihal kos tadi dan ya, benar dia punya satu kamar kosong lagi dan sedang mencari penyewanya. Dia juga bilang kalau dikamar kosnya satu lagi ditinggalin oleh anak perantauan yang juga berasal dari Medan. Mendengar itu, aku antusias dan gak sabar buat langsung nengok tempatnya. Satpam teresebut sebut saja namanya Mas Andi, bilang kalau apa lihat aja dulu lokasinya. Kalau suka tinggalin, kalau gak suka bisa cari ditempat lain.
Paginya, setelah beres-beres, kami berangkat menuju rumah yang disebutkan oleh mas Andi. Jalan menuju rumahnya melalui hutan-hutan karet yang kalau tadi malem terlihat begitu lebat dan pas pagi, begitu langit cerah, ternyata ada sebuah jalan kecil yang menjadi akses untuk menuju kesebuah komplek dimana rumah mas Andi berada.
Sampe di rumah, aku duduk di ruang tamu bersama bapak, mas, dan uwak sambil menunggu pemilik kos tersebut dan menunggu seseorang yang katanya rajin dan juga berasa dari Medan.
15 menit kemudian, datanglah ibuk kos beserta orang yang ditunggu-tunggu. Ya... dialah Candra teman kos yang nantinya bakal menemaniku selama setahun. Pas aku perhatikan, ini anak kok agak aneh ya wajahnya. Wajahnya batak, tapi logatnya jawa. Lekuk dagunya pun lucu berbentuk persegi dan menonjol kedepan. Mirip bentuk pantat yang gak sengaja menempel di wajahnya. Aku ngerasa kalau sedang bertemu dengan manusia Phitecan Trophus Erectus versi abad 21.
AKupun mulai berbincang-bincang dengannya smabil menanyakan gimana suasana disini dan jurusan apa yang dia ambil di ITERA. Dia bilang kalau disini enak, nyaman karena masih sepi dan dia juga bilang kalau dia sedang mengambil jurusan Teknik Geomatika. Melihat jawabannya, aku jadi yakin kalau disinilah tempat kos yang cocok untukku. Kadang pertemuan itu memang seperti suratan takdir. Tanpa disengaja, tanpa dipikirkan, akhirnya bisa bertemu.
Sehari kemudian, aku mulai mengakrabkan diri dengan bermain ke kamarnya lalu menanyakan tentang asal usul keluarganya. Apakah Candra terlahir dari sebuah batu seperti sun go kong? atau di terlahir dengan tidak sengaja saat seorang ibu sedang ngeden boker?
Ternyata dirumah Candra memiliki seorang ibu angkat karena ibu kandungnya sudah lama tiada. Semenjak saat itu dia tinggal dan diasuh oleh neneknya. Wajar, ibu tirinya ternyata membawa dua orang anak saat menjadi ibunya Candra dan tentu ini memberatkan segi ekonomi keluarganya karena bapaknya hanyalah seorang kuli pasar. Sebab itulah Candra dititipkan.
Hatiku langsung enyesss... ketika mendengar kisahnya. Aku berpikir kalau akulah manusia paling malang karena pas kuliah semester pertama hanya dibawakan sebuah notebook yang kalau dicolokin modem selalu nolak. Ini sangat menggangguku karena aku mengambil jurusan Informatika di Itera. Jadi kalau pengen ngeblog, aku mesti jalan dulu ke warnet dan inilah alasan kenapa aku jarang ngeblog. Tuhan menyadarkanku melalui Candara sebagai perantara agar mengingatkanku bahwa masih ada manusia yang lebih malang dibanding aku. Ntah kenapa, setelah melihat Candra aku menjadi lebih bersyukur...
Selain itu, Candra rupanya memiliki kebiasaan-kebiasaan seperti: mendadak galau, padahal gak ada yang digalauin dan sukanya denger lagu see you again berkali-kali.
Jadi pernah pas aku pengen mandi gak sengaja ngeliat dia yang lagi jongkok diatas tempat tidur dengan tatapan mata yang kosong. AKu langsung nyamperin dia jangan-jangan dia lagi sakau gara-gara kebanyakan denger lagu see you again. Bisa gawat nih!
Usut punya usut, ternyata dia lagi galau setelah barusan membaca pesan pacaranya yang ada di kampung. Kampung negara api. Wajarlah, mereka LDR-an rupanya. Pas aku izin untuk baca isi pesan smsnya, astagfirullah... ini cewek atau alien dari planet namek? Kenapa bahasa smsnya kayak bahasa tradisional zimbabwe yang hurufnya diB3SarIn lalu diK3cIlLin dan ditambahin angka. Wajarlah kalau galau bacanya...
Mungkin ini cewek kalau ditanya lagi apa maka dia akan menjawan "Ge DuDux-dudUx aja neh..." kacau!
Belum lagi kebiasaan Candra kalau udah dengerin lagu see you again berkali-kali. Biasanya kupingku langsung budek dan gak bisa bedain lagi yang mana suara adzan yan mana suara ibuk kos yang minta uang sewa.
Walaupun gitu, dengan semua keanehan dan wajahnya yang mirip manusia setengah purbakala, Candra tetap bakal menjadi temanku selama setahun ini. Suka, duka, bersama,
Bertemu Dengan Manusia Setengah Purbakala
Reviewed by Rizali Rusydan
on
August 23, 2015
Rating:
memetik pelajaran dari hidup candra bisa menambah rasa syukur ya..
ReplyDeletebegitulah mbak dia mengajarkan banyak hal
Deleteciee yang punya temen kos baru :D
ReplyDeletehahhaha iyanih
DeleteCiyee yang punya temen kos baru, ciyee yang jadi anak kuliahan. ciyee apa lagi ya? Udah ah selamat ya semoga bisa hidup rukun dengan si Candra :D
ReplyDeletehahahha elo kapan nysul jd ak kuliah yang ngekos? banyak cerita serunya lho jd anak kos ahahha
DeleteKapan ya, doain aja deh semoga bisa segera menyusul jadi anak kost
DeleteCiye, yang judulnya typo, ciyee...
ReplyDelete:((
bhahhah ketahuann tp udah diperbaiki kok
DeleteTernyata masih ada juga manusia yang suka menulis dengan huruf alay -_-
ReplyDeletedari jaman paleojavanicus smpai jaman abad milenium kayak skrng,manuisa alay gak pernah mati teus berevolusi
Deleteh4h4h4, qMu pU51n9 9x bCa tUl154n 1n1?
ReplyDeleteelah cape amat gua nyoba nulis gitu.
yaelah men, pusing kepalaku bacanya hahahah
Deletekuliahnya cuma setahun ya mas
ReplyDeletekok pendek ya. yang saya tahu biasanya 3 atau 4 tahunan gitu masa kuliah
waduh, pacarnya alay. wajar kalau galau terus orangnya.
kalau dilampung. lumayan tuh ceweknya-ceweknya. yang saya tahu pada cantik rata-ratanya
bukan kuliahnya setahun tp ngekos barengnya maksudnya, gitu...
Deleteehbapa nya yg cantik gak ada yg cantik palingan kalaupun ada 1 : 25 orang wanita hahahah
Cocok tuh...manusia purbakala pacaran sama makhluk planet Namec wkwkwk...tapi gua baru tau, kalo ternyata yg namanya galau itu udah ada dari jaman purba hahaha
ReplyDeletewah maba nih ceritanya, semangat menempuh hidup baru bersama teman kosan lu itu.Ntar bakal ngalamin deh, kisah kisah menjadi anak kos :')
ReplyDeleteTerima kasih atas info yang sangat menarik ini gan =))
ReplyDeleteKunjungi balik blog ane ya gan :D
http://clayton88.blogspot.com | http://goo.gl/lNMX3D | http://goo.gl/sCBswn | http://bit.ly/1NM7v7j | http://goo.gl/eQV9d3 | http://tinyurl.com/plzqfn6 | http://informasiberitatop.blogspot.com | http://goo.gl/cAQcMp | http://goo.gl/tw2ZtP | http://bit.ly/1SBm0g2 | http://goo.gl/97Yn1s | http://goo.gl/RkuB4G | http://goo.gl/8rM20b