"Semua Hal Besar Berawal dari yang kecil" |
Yah...
inilah kata yang tepat buat sosok superhero terbaru kita.
Belakangan
ini publik lagi dihebohkan sama superhero terbaru ciptaan Marvel
yaitu: Ant-Man. Bisa diakui kalau Marvel Studios itu cukup kreatif
karena bisa membuat superhero yang berbeda dari yang sebelumnya.
Dalam menciptakan superhero, Marvel memang tidak memakai konsep yang
monoton itu-itu aja, tiap tahun pasti ganti. Kalau superhero yang
sebelumnya hobi make kolor diluar celana (disertai dengan warna yang
nge-jreng kayak kulit cabe-cabean) tahun depan ganti jadi superhero yang hobi gak make kolor.
Beberapa
hari yang lalu, aku dapat undangan dari Tejo yang ngajakin aku buat
ngawani dia nonton felem Ant-Man di bioskop. Tumben, kali ini Tejo
bilang kalau dia mau neraktirin. Tapi aku gak percaya, wong
beli bakso kojek 5000 aja bayarnya nyicil satu minggu.
Ada
alasan kenapa aku sampai saat ini gak mau nonton felem Ant-Man di
bioskop. Yang pertama karena lagi gak minat. Yang kedua tengsin
rasanya kalau ke bioskop berdua bareng Tejo. Niatnya mau nemeni Tejo
nonton, eh... sampe sana Tejo harus nunggu diluar karena dikira hewan
peliharaan. Memang sih, kalau pipis Tejo mesti ngendus-ngendus WC
sebagai tanda kalau WC itu belum di pipisin sama yang lain.
Meski
banyak yang bilang Ant-Man itu keren, bagiku dia biasa-biasa aja.
Kenapa? Di Indonesia Ant-Man lebih dikenal dengan sebutan semut
rang-rang dan semut rang-rang itu gampang ngebunuhnya bisa diinjek
tapi lebih muda kalau di pipisin. Bagi mereka, pipismu itu udah
seimbang kayak gelombang tsunami. Cuman karena ini film, jadi dibuat agak mendramatisir dan Ant-Man dibuat kesannya sekuat dan sejago superhero lain.
Walaupun
biasa-biasa aja, aku masih menaruh respect dan salut buat Ant-Man.
Menurutku, Ant-man superhero kedua setelah Bat-Man yang aku tahu
tercipta bukan karena kemampuannya dari lahir, gigitan hewan, atau
percobaan dari eksperimen manusia, tapi dia tercipta menjadi
superhero berkat bantuan jaketnya.
Menciptakan
superhero dari gigitan hewan menurutku adalah hal kuno dan salah.
Soalnya, Bahaya juga kalau ngeliat superhero kayak Bat-Man lahir
karena gigitan kelelawar. Ini misalnya kalau Bat-Man lahir karena
gigitan. Untung aja yang gigit kelelawar super, kalau sempat yang
gigit kelelawar alay yang hobinya terbang sambil pake legging ketat,
kan gawat. Yang seharusnya bat-man diciptakan untuk membasmi
kejahatan ini malah jadi membasmi tinja.
Nah,
kali ini aku mau bahas beberapa fakta sesat rentang Ant-Man yang
mungkin sampai saat ini kalian tidak tahu. Apa aja itu, ini dia:
Fakta
Sesat Ant-Man:
Ant-Man
Kalau di Indonesia lebih dikenal sebagai semut rang-rang.
Sukanya
sama gula karena dia semut.
Merupakan
superhero yang tercipta bukan karena gigitan.
Ant-Man
takut
sama kapur barus.
Bukan
cuma sama kapur barus, Ant-man juga takut sama baygon apalagi one
push.
Ant-Man
adalah superhero.
Superhero
adalah Ant-Man.
Dan
setelah membaca fakta sesat Ant-Man ini, kalian pasti akan menyesal
karena telah membuang-buang waktu kalian untuk fakta sesat yang satu
ini.
Seharusnya
produser-produser di Indonesia juga harus kreatif meniru marvel
studios. Seingetku, pernah salah satu produser film Indonesia ngebuat
film superhero lokal yang judulnya kalau gak salah “Garuda
Superhero” Nah ini dia gambarnya:
Ini
kreatif! Tapi sayang, garuda superhero gak terkenal di negeri kita
sendiri :') Mungkin ditengah-tengah film ada adegan garuda naik naga terbang kali, ya?
Fakta-Fakta Sesat Tentang Ant-Man yang Harus Kalian Ketahui
Reviewed by Rizali Rusydan
on
August 04, 2015
Rating:
haha :D itulah indonesia, produk film sendiri jarang ditonton, tapi kalau produk luar negri pasti bakalan di tonton :)
ReplyDeleteFIlm Garuda Superhero udah ku tonton. Dan memang cuma bertahan 5 hari di bioskop. Mau gimana lagi, jelek banget soalnya.
DeleteMungkin akan terkenal jika nantinya Garuda diadu sama Ant-Man.... bakalan jadi battle of the year :D
ReplyDeletesemut rang rang itu yang paling nylekit gigitannyaa
ReplyDeletemalahan aku baru denger lho film Garuda Superhero, ya amsyong kudet banget yaa.. hihi
ReplyDeleteFilm itu cuma bertahan beberapa hari di bioskop. Dan kena bullying habis-habisan. Filmnya parah banget, lebih bagusan film indosiar malah...
DeleteIndonesia butuh superhero. Bukan hanya untuk melawan penjahat, tapi melawan superhero Marvel dan DC Comic. :D
ReplyDeleteAnjriit gue aja belom liat filmnya :(
ReplyDeleteBelom nonton pilemnya bang, Blueraynya udah ada di ganool belom #eh
ReplyDeleteanjir ini fakta sesat banget :D
ReplyDeletekak folbek :D
Seringnya aku baca artikel-artikel film yang berbobot, begitu baca ini... weleh weleh.... paaragraf pertama saja sudah salah kaprah. Semakin dibaca semakin bikin ngakak guling-guling. Bro, you don't understand what you talking about..
ReplyDeleteJelas, besar kemungkinan garuda kita naik naga atau elang buat jalan2 ngeliat kejahatan. Makanya jadi seperti itu.
ReplyDeleteEnggaklah, sebenarnya kesalahan kenapa film karya Indonesia kurang diminati adalah karena mainset yang udh tertanam lama : "Film karya orang luar udh jelas bagus." makanya, sebagai warga Indonesia, gue termasuk yg merasa miris dgn keadaan film Indonesia.
Saran sih, sebaiknya semua sutradara bergabung sesekali membuat karya yg keren.. Biar orang luar takjub. Contoh yg udh sukses adalah The Raid.