Aku gak tau kenapa dari dulu tiap kali aku ngeluangin waktu
buat bercerita pasti banyak temen-temen cewek dikelas yang kagum. Padahal yang
aku ceritan juga gak keren-keren banget, paling juga tentang pengalamanku selama
jadi anak pesantren yang selalu kehilangan kolor setiap hari, atau
cerita-cerita sesat lainnya. Semacam ada daya tariknya tiap kali mereka
mendengar aku cerita. Yang awalnya gak tertarik perlahan mendekat dan nimbrung.
Mamak pernah bilang kalau dulu ketika aku lahir, akulah
satu-satunya bayi laki-laki yang lahir saat itu sedangkan yang lainnya bayi
perempuan. Gara-gara itu aku jadi sering diejekin bencong sama abang atau
adikku, tapi bapak selalu membelaku dan bilang ‘kalau aku terlahir sebagai
pujaan wanita’ Tsahhh...
Aku gak tau kapan awalnya aku suka cerita ke orang, padahal
dulunya aku itu pendiam jadi mana mungkin suka cerita apalagi ke cewek.
Kayaknya sih, aku mulai suka cerita pas aku baru pertama-pertama kali jadi blogger. Yah, kalian taulah, kenapa aku
bisa jadi seorang blogger sampe sekarang
ini. Kalau yang belum tau, bisa baca baca di postingan-postinganku yang sebelumnya.
Intinya aku jadi blogger itu karena
baru diputusin pacar.
Banyak temen-temen cewek dikelas yang salah menafsirkan kalau
hobiku bercerita itu cuman buat lucu-lucuan aja gadak seriusnya sama sekali.
Tapi ntah kenapa ada aja cewek yang selalu percaya dan kadang sebagian dari
mereka malah ada yang curhat. Aneh aja, saat itu mereka curhat tentang pacarnya
kepada seorang cowok yang saat itu gak punya pacar. Terdengar sangat menyesatkan
bukan? Curhat sama orang yang gak punya pacar itu sama aja gilanya. Kalau waktu
itu aku jadi jomblo yang iri, udah kusuruh mereka semuanya putus. Berhubung mereka
teman, aku pun membantunya.
Namanya juga cewek, kalau sarannya efektif mereka pasti
ketagihan dan terus-terusan curhat. Mereka bilang kalau saranku ada betulnya
juga, padahal ya.. semua saran yang aku kasih ke mereka itu adalah saran-saran
sesat yang biasa aku posting di blog. Sejak saat itu banyak cewek yang datang
cuman untuk curhat dan kehidupan SMA ku pun berubah menjadi tempat pembuangan
curhat anak-anak cewek yang ada di kelas.
Setelah lulus SMA, aku bersyukur karena gak satu kampus
dengan mereka. Ini juga kemauanku, aku gak mau satu kampus dengan mereka
ataupun murid yang lainnya. Buat apa jauh-jauh kuliah kalau ujung-ujungnya
temannya itu-itu juga?
Sejenak aku bisa lega. Tinggal di lingkungan yang baru dan menjadi
seorang mahasiswa baru lalu berteman dengan orang-orang yang baru, semuanya
serba baru. Beberapa bulan kuliah disini membuatku benar-benar nyaman. Semenjak
kuliah aku gak lagi hobi cerita kayak dulu, karena banyaknya perbedaan logat
diantara aku dan temen-temenku. Kalau bicara pakai logat khas orang Medan bisa-bisa
di gampar pake buku fisika karena dikiranya marah-marah. Makanya, semenjak
kuliah ini aku jadi rajin curhat di blog.
Semuanya berubah, ketika sebuah pesan singkat masuk ke
hanphoneku.
Pesan tersebut dikirim oleh Rena. “Tumben Rena ngirimin aku pesan. Ada apa?” bisikku dalam hati.
Rena merupakan mantanku saat SMA dulu. Kita udah lama hilang
kontak. Tapi tiba-tiba aja kemarin malam dia mengirim pesan untukku. Dulunya
kami memang pacaran, tapi sekarang sudah jadi mantan dan sekarang kami hanyalah
sebatas teman jadi tidak ada perasaan apapun lagi diantara kami berdua.
Semenjak saat itu aku dan Rena jadi sering berbalas pesan
sampai akhirnya dia mengajakku untuk telponan karena dia mau curhat.
Ya aku jelas kaget! What
The.. apa-apaan ini? Iyakali mantan curhat sama mantannya. Malah Rena bilang
kalau dia mau curhat tentang pacarnya lagi. Gila! Mungkin Rena udah sedikit
mulai gila, dia mau curhat tentang pacarnya dengan mantan pacarnya? Kalau dulu
temen yang curhat, sekarang gantian pula mantan yang curhat. Besok siapa lagi
yang mau curhat? Kayaknya aku terlahir memang untuk menjadi tempat pembuangan
curhat.
Rena curhat tentang pacarnya dengan perlahan dan aku
mendengarkannya dengan seksama. Terkadang dia meminta saran padaku tentang apa
yang harus dia lakukan untuk pacarnya. Sebagai mantan yang baik aku pun
memberinya saran dengan semampuku. Kebetulan, aku kenal pacarnya saat itu.
Pacarnya yang sekarang adalah teman dekatku main PS waktu SMA dulu. Ironis sekali, bukan?
Tapi, APA RENA GAK MIKIR?!! KENAPA DIA MESTI CURHAT SAMAKU?!
CURHAT SAMA ORANG YANG DIPUTUSINNYA DULU?! DIA GAK TAU KALAU AKU DULU
KETAR-KETIR WAKTU DIPUTUSIN DIA?!. APA SALAHKU TUHAN? SAMPE-SAMPE MANTAN
MENDADAK CURHAT TENTANG PACARNYA KEPADA HAMBAMU INI YANG BAHKAN GAK PUNYA PACAR?!
Kalau aja Rena diposisiku sekarang, mungkin dia gak bakal
kuat. Apalagi jika dibalik, aku yang curhat sama dia tentang pacar baruku
sedangkan dia cuman diam dan hanya memberi saran. Pasti dia langsung
nangis-nangis, sambil nyanyi lagu butiran debu, pasti.. pasti.
Kayaknya aku memang terlahir untuk jadi tempat pembuangan
curhat para wanita. Semoga aja bulan depan Raisa ataupun Pevita datang ke kosan
buat curhat samaku karena mereka galau habis diputusin pacarnya. Semoga..
Jadi, kalau dari kalian mau curhat gampang aja. Tulis aja
curhatannya di comment box, ntar aku balas kok. Bebas, semuanya boleh curhat
tentang apapun. Tentang pacarnya yang suka sama tante-tante, atau tentang apa manfaat
make krim wak doyok di pantat juga boleh kok :p ini gratis, tau.
Babayyy~~~
Ketika Mantanmu Curhat..
Reviewed by Rizali Rusydan
on
September 24, 2016
Rating:
bohong itu
ReplyDeletekau line aja mantanku, bengak. gak kayak kau kan gak punya mantan wkwkwkwk
DeleteMIRIS hahahaha :D
ReplyDeletenice infonya...
ReplyDeletehahaha
DeleteSaran Om artikelnya tiap paragraf kalo bisa 3/4 baris aja biar ga berat bacanya.. bermanfaat =D
ReplyDeleteoh iya hahahah makasih
DeleteMantap ceritanya, hehe, mantan mantan😂
ReplyDeletehahaha
Delete