'KIDS ZAMAN NOW' mungkin lo pernah denger istilah ini. Dari meme, foto-foto di explore instagram, sangking banyaknya aku sampe muak. Kasusnya sama, kalau gak karena alay sewaktu pacaran, mesum, kebanyakan mecin.
Lo pernah kebayang gak gimana kehidupan ribuan tahun yang lalu ketika phitecan thropus erectus masih sering berkeliaran tanpa kolor berburu binatang gimana pola hidupnya? Cara mereka berinteraksi? Apakah sama ketika galau mereka clabbing dan dengerin lagunya Armada?
Belakangan ini istilah slang words emang lagi booming, banyak bahasa inggris di indonesia-indonesia in, begitu pula sebaliknya. Tapi yang paling menarik perhatian aku banget itu istilah yang satu ini: Kids Zaman Now.
Kids Zaman Now ini biasanya ditujukan untuk anak-anak yang lahir di awal abad 21 lebih tepatnya tahun 2000-an. Dan biasanya, orang yang menggunakan kalimat ini adalah mereka yang lahir di tahun 1990-an. Yang masa kecilnya masih bahagia, masih main engklek, berondok, kalau beruntung masih bisa lihat dinosaurus lagi nyolong ayam di rumah makan padang.
Aku suka heran sama orang yang terlalu mempersalahkan seseorang tapi malah menilai semuanya hanya karena ulah segelintir orang. Gini, ketika lo gak suka sama seseorang atau sesuatu, cobalah berhenti mengecap/menandai yang lainnya sama. Lo gak suka barang buatan china, tapi lo nyalahkan orang-orang yang beretnis tionghoa. Lo gak bisa kek gitu, kalau lo gak suka, lo objektif, gak suka sama hal itu tanpa harus mengenai hal lainnya.
Begitu juga dengan KIDS ZAMAN NOW. Mungkin miris kalau lo liat gimana ceritanya. Seorang anak SD hamil karena dicabulin, seorang siswa SMP menembak pacarnya di depan semua orang padahal pacarnya sendiri masih siswi SD, seorang bocah SMP ketahuan mesum di depan umum. Sekarang hal seperti ini emang lumrah terjadi tidak seperti dulu. Di zaman serba teknologi krisis moral terjadi.
Terus yang lo lakuin, lo buat meme dengan judul kids zaman now yang menampilkan gambar memalukan tersebut. Aku tanya, emang lo gak pernah melakukan hal yang sama? Jujur, sewaktu SD aku pernah pacaran. Aku lahir tahun 1997 di penghujung abad 20 sebelum tahun 2000. Bedanya waktu itu aku hanya cinta monyet biasa. Cinta-cintaan anak SD lah, jalan bareng, beli chiki dibagi dua, tiap malam minggu ngapelin pacar dan paginya diajak sepedaan bareng, cuman sebatas itu. Lo pasti pernah melakukan hal yang sama bukan? Tapi itu berbeda sekarang.
Kalau sekarang, anak-anak SD berpacaran sudah seperti orang dewasa. Berpegangan tangan menjadi hal yang biasa, dan jalan berdua di Mall hanyalah hal yang lumrah. Tapi kita belum pantes mengatakan mereka KIDS ZAMAN NOW apalagi sampai membesar-besarkan masalah tersebut dan menjadikan mereka objek bully-an publik. Jangan salahkan generasinnya, TAPI KRISIS MORALNYA YANG HARUS DISALAHKAN DAN DIPERTANYAKAN. BIMBINGAN ORANGTUANYA DAN TEKNOLOGI YANG DIA GUNAKANLAH YANG HARUS LO SALAHKAN.
Darimana mereka bisa tau berpegangan tangan, berciuman, kalau bukan dari smartphone yang mereka pegang.
Sama sepertimu, seperti lo, yang juga gak bisa melepas kecanduannya akan smartphone. Setiap detik harus update, harus nonton youtube, seakan-akan dunia lo berputar di tempat yang sama. Smartphone-tombol home-instagram-youtube.
Aku, kamu, mereka, kita, gak pantas untuk mengatakan mereka kids zaman now kalau kita masih sama-sama kecanduan hal yang sama. Masih menganggap bad boy-bad girl itu keren. Clabbing adalah tempat dimana melepas penat dan galau. Kita terlalu sibuk menilai generasi kids zaman now hanya melalui keburukannya sampai-sampai lupa, masih banyak anak yang lahir di tahun yang sama yang sedang membuat robot, ikut kontes piano level dunia, dan lainnya.
Selama lo masih clabbing, masih menganggap kalau komen dan ngepoin akun dagelan dan akun receh lainnya lo sama dengan mereka. Sama-sama haus sensasi dan ingin diperhatikan. Ingin diperhatikan oleh orang memang menjadi kebutuhan yang gak kita sadari secara langsung. Semua orang butuh itu, apalagi ketika lo tumbuh dewasa pasti ada sedikit-tidaknya lo ingin menjadi pusat perhatian. Tapi gak begitu caranya.
Bercandaan kids zaman now menurutku bercandaan yang harusnya sudah basi beberapa bulan bahkan setahun yang lalu. Tapi lo masih asik menikmati semua komedi yang sama apalagi ketika lagu kids zaman now muncul. Kita sibuk menilai bocah-bocah yang harusnya lebih dianyomin dan dipikirkan permasalahannya bukan dihina.
Koreksi kalau aku salah, 9GAC selaku akun meme paling terkenal di dunia jarang memposting lelucon tentang ketololan generasi milenial zaman sekarang. Kenapa bisa? Karena mereka move on sudah pindah mencari objek lucu lainnya, masih banyak ketololan yang bisa dinikmatin, bahkan ketika lo dewasa banyak hal tolol lainnya yang menurutku bisa lo jadikan objek komedi. Bukan hanya sibuk mengungkit pola pikir anak zaman sekarang.
Kita boleh menjadikan mereka sebagai objek lelucon tapi hanya sebatas lelucon singkat antar teman bukan media bully online dan membuat mental mereka hancur. Bukan mendidik kita menghakimi hingga memperkeruh keadaan dan menimbulkan anak-anak salah pergaulan lainnya muncul.
Kita hidup di zaman yang berbeda, kita hidup di zaman ponsel paling mewah masih nokia, internet belum seterkenal sekarang, berbeda dengan mereka yang lahir dan sudah dikelilingi dengan kecanggihan teknologi. Jadi lo gak bisa memukul rata, menyuruh mereka, beranggapan kalau mereka harus bermain permainan yang sama dan merasakan hal yang sama dengan yang dulu lo rasakan. Itu gak BISA! ZAMAN SUDAH BERUBAH! Kenapa orang zaman dulu, bapak-ibu kita gak bandingin permainan, pergaulan mereka, dengan phitecanthropus erectus yang hidup ribuan tahun yang lalu, kenapa? KARENA ZAMAN SUDAH BERUBAH gak ada untungnya juga.
Semua sia-sia jika lo cuman bawel, komen di instagram, atau post foto meme tentang ketololan generasi milenial yang lo sebut dengan istilah KIDS ZAMAN NOW. Please, hentikan, selama lo masih menulis kata "kids zaman now" masih pake huruf "J" di depannya maka tolonglah berhenti, lo kelihatan sama tololnya dengan mereka.
Belakangan ini istilah slang words emang lagi booming, banyak bahasa inggris di indonesia-indonesia in, begitu pula sebaliknya. Tapi yang paling menarik perhatian aku banget itu istilah yang satu ini: Kids Zaman Now.
Kids Zaman Now ini biasanya ditujukan untuk anak-anak yang lahir di awal abad 21 lebih tepatnya tahun 2000-an. Dan biasanya, orang yang menggunakan kalimat ini adalah mereka yang lahir di tahun 1990-an. Yang masa kecilnya masih bahagia, masih main engklek, berondok, kalau beruntung masih bisa lihat dinosaurus lagi nyolong ayam di rumah makan padang.
Aku suka heran sama orang yang terlalu mempersalahkan seseorang tapi malah menilai semuanya hanya karena ulah segelintir orang. Gini, ketika lo gak suka sama seseorang atau sesuatu, cobalah berhenti mengecap/menandai yang lainnya sama. Lo gak suka barang buatan china, tapi lo nyalahkan orang-orang yang beretnis tionghoa. Lo gak bisa kek gitu, kalau lo gak suka, lo objektif, gak suka sama hal itu tanpa harus mengenai hal lainnya.
Begitu juga dengan KIDS ZAMAN NOW. Mungkin miris kalau lo liat gimana ceritanya. Seorang anak SD hamil karena dicabulin, seorang siswa SMP menembak pacarnya di depan semua orang padahal pacarnya sendiri masih siswi SD, seorang bocah SMP ketahuan mesum di depan umum. Sekarang hal seperti ini emang lumrah terjadi tidak seperti dulu. Di zaman serba teknologi krisis moral terjadi.
Terus yang lo lakuin, lo buat meme dengan judul kids zaman now yang menampilkan gambar memalukan tersebut. Aku tanya, emang lo gak pernah melakukan hal yang sama? Jujur, sewaktu SD aku pernah pacaran. Aku lahir tahun 1997 di penghujung abad 20 sebelum tahun 2000. Bedanya waktu itu aku hanya cinta monyet biasa. Cinta-cintaan anak SD lah, jalan bareng, beli chiki dibagi dua, tiap malam minggu ngapelin pacar dan paginya diajak sepedaan bareng, cuman sebatas itu. Lo pasti pernah melakukan hal yang sama bukan? Tapi itu berbeda sekarang.
Kalau sekarang, anak-anak SD berpacaran sudah seperti orang dewasa. Berpegangan tangan menjadi hal yang biasa, dan jalan berdua di Mall hanyalah hal yang lumrah. Tapi kita belum pantes mengatakan mereka KIDS ZAMAN NOW apalagi sampai membesar-besarkan masalah tersebut dan menjadikan mereka objek bully-an publik. Jangan salahkan generasinnya, TAPI KRISIS MORALNYA YANG HARUS DISALAHKAN DAN DIPERTANYAKAN. BIMBINGAN ORANGTUANYA DAN TEKNOLOGI YANG DIA GUNAKANLAH YANG HARUS LO SALAHKAN.
Darimana mereka bisa tau berpegangan tangan, berciuman, kalau bukan dari smartphone yang mereka pegang.
Sama sepertimu, seperti lo, yang juga gak bisa melepas kecanduannya akan smartphone. Setiap detik harus update, harus nonton youtube, seakan-akan dunia lo berputar di tempat yang sama. Smartphone-tombol home-instagram-youtube.
Aku, kamu, mereka, kita, gak pantas untuk mengatakan mereka kids zaman now kalau kita masih sama-sama kecanduan hal yang sama. Masih menganggap bad boy-bad girl itu keren. Clabbing adalah tempat dimana melepas penat dan galau. Kita terlalu sibuk menilai generasi kids zaman now hanya melalui keburukannya sampai-sampai lupa, masih banyak anak yang lahir di tahun yang sama yang sedang membuat robot, ikut kontes piano level dunia, dan lainnya.
Selama lo masih clabbing, masih menganggap kalau komen dan ngepoin akun dagelan dan akun receh lainnya lo sama dengan mereka. Sama-sama haus sensasi dan ingin diperhatikan. Ingin diperhatikan oleh orang memang menjadi kebutuhan yang gak kita sadari secara langsung. Semua orang butuh itu, apalagi ketika lo tumbuh dewasa pasti ada sedikit-tidaknya lo ingin menjadi pusat perhatian. Tapi gak begitu caranya.
Bercandaan kids zaman now menurutku bercandaan yang harusnya sudah basi beberapa bulan bahkan setahun yang lalu. Tapi lo masih asik menikmati semua komedi yang sama apalagi ketika lagu kids zaman now muncul. Kita sibuk menilai bocah-bocah yang harusnya lebih dianyomin dan dipikirkan permasalahannya bukan dihina.
Koreksi kalau aku salah, 9GAC selaku akun meme paling terkenal di dunia jarang memposting lelucon tentang ketololan generasi milenial zaman sekarang. Kenapa bisa? Karena mereka move on sudah pindah mencari objek lucu lainnya, masih banyak ketololan yang bisa dinikmatin, bahkan ketika lo dewasa banyak hal tolol lainnya yang menurutku bisa lo jadikan objek komedi. Bukan hanya sibuk mengungkit pola pikir anak zaman sekarang.
Kita boleh menjadikan mereka sebagai objek lelucon tapi hanya sebatas lelucon singkat antar teman bukan media bully online dan membuat mental mereka hancur. Bukan mendidik kita menghakimi hingga memperkeruh keadaan dan menimbulkan anak-anak salah pergaulan lainnya muncul.
Kita hidup di zaman yang berbeda, kita hidup di zaman ponsel paling mewah masih nokia, internet belum seterkenal sekarang, berbeda dengan mereka yang lahir dan sudah dikelilingi dengan kecanggihan teknologi. Jadi lo gak bisa memukul rata, menyuruh mereka, beranggapan kalau mereka harus bermain permainan yang sama dan merasakan hal yang sama dengan yang dulu lo rasakan. Itu gak BISA! ZAMAN SUDAH BERUBAH! Kenapa orang zaman dulu, bapak-ibu kita gak bandingin permainan, pergaulan mereka, dengan phitecanthropus erectus yang hidup ribuan tahun yang lalu, kenapa? KARENA ZAMAN SUDAH BERUBAH gak ada untungnya juga.
Semua sia-sia jika lo cuman bawel, komen di instagram, atau post foto meme tentang ketololan generasi milenial yang lo sebut dengan istilah KIDS ZAMAN NOW. Please, hentikan, selama lo masih menulis kata "kids zaman now" masih pake huruf "J" di depannya maka tolonglah berhenti, lo kelihatan sama tololnya dengan mereka.
Selama lo masih gak bisa lepas dari smartphone yang lo genggam, tidak mau tau dengan yang terjadi di sekitar, bodo amat yang penting kuota internet masih ada dan insta story bisa jalan terus, bodo amatlah sama urusan orang lain, berhentilah menggunakan istilah ini.
Mari sama-sama kita berpikir bagaimana cara menanggulangi krisis moral ini, setidaknya ketika lo nanti jadi orangtua, lo punya bekal untuk membekali anak lo, memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan sebaik-baiknya, agar kejadian krisis moral yang biasa lo sebut dengan istilah KIDS ZAMAN NOW ini tak lagi berulang.
Ketimbang lo sibuk dengan istilah Kids Zaman Now aku lebih setuju dengan sebutan Manusia zaman now. Mental hancur, krisi moral dimana-mana.
Mari sama-sama kita berpikir bagaimana cara menanggulangi krisis moral ini, setidaknya ketika lo nanti jadi orangtua, lo punya bekal untuk membekali anak lo, memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan sebaik-baiknya, agar kejadian krisis moral yang biasa lo sebut dengan istilah KIDS ZAMAN NOW ini tak lagi berulang.
Ketimbang lo sibuk dengan istilah Kids Zaman Now aku lebih setuju dengan sebutan Manusia zaman now. Mental hancur, krisi moral dimana-mana.
BERHENTILAH BERKATA: "Kids Zaman Now"
Reviewed by Rizali Rusydan
on
October 30, 2017
Rating:
Saya Dads Jaman Now aja...
ReplyDeletesaya penulis zaman now saja
DeleteIya setuju kak, aku juga risih lihat meme bertebaran tentang kids zaman now
ReplyDeletehahaha iya sudah terlalu viral jadinya membosankan
Delete