Komentar terbaru

Rencana Tuhan


Salah satu hal unik dari cara kerja Tuhan adalah: kau tidak mampu menyangkanya. Kau tidak bisa tau bagaimana cara Tuhan bekerja, dan kau tak dapat menyangkalnya, tau-tau terjadi begitu saja.

**
Kemarin, ketika baru bangun, aku bertanya kepada teman sekamarku Wildan, "udah makan pagi belum?" belum, jawabnya. "Mau nitip enggak?" tanyaku. Yaudah, boleh. Kebetulan malam itu aku numpang tidur di kamarnya. Tapi itu bukan sebuah kebetulan, karena sudah hampir satu minggu aku tidur di kamarnya Wildan. Entahlah, belakangan ini aku merasa sedikit bosan tidur di kamarku sendiri.

Sehabis mencuci muka, aku pun berangkat menuju warung makan. Memesan seporsi ayam geprek dan ayam penyet berikut juga dengan es teh.

Sambil menunggu pesanan selesai, tiba-tiba aku kepikiran akan sesuatu "keknya minggu ini aku belum ada sedekah" ucapku dalam hati. Aneh, khusus hari itu, tiba-tiba aku kepikiran dengan sedekahku. Sebelumnya aku tidak pernah seperti itu. Entah itu lalai, atau memang disengaja, aku tak pernah memikirkannya.

Pesanan tiba. Aku pun langsung membayarnya. Saat itu Rizqi tiba-tiba sudah berada di belakangku. Entah kapan dia datang, tau-tau dia udah ada disitu. Yaudah, selagi menunggu uang kembalian, karena si penjual masih sibuk membungkus pesanannya Rizqi, aku pun duduk di seberangnya.

Sampai akhirnya pesanan Rizqi selesai, dan uang kembalian sudah kuterima, kami berdua pulang menuju kosan bersama.

Setibanya di kosan, aku langsung berjalan menuju kamarnya Wildan. Membuka bungkusan nasi yang kami pesan, lalu meletakkannya di atas piring. Saat itulah aku menyadari ada sesuatu yang salah. Aku--pada saat ingin mengambil uang kembalian dari dalam saku celana, saat itu aku merasa kalau saku celanaku itu kosong, tidak ada isinya. Aku bingung. Kuperiksa saku celana, mungkin saja ada yang bolong. Saku celanaku baik-baik saja, tidak ada lubang di dalamnya. Kuperiksa plastik bungkus pesanan, uang tersebut juga tak ada di dalamnya. Wildan yang melihat perangaiku gelisah karena sibuk mencari-cari sesuatu, heran, "lu nyari apaan?" tanyanya.

"Ini aku lagi nyari uang kembalian tadi. Kok, enggak ada ya?" sambil sibuk masih terus mencari. Wildan yang jengkel melihatku, bilang, "udah makan aja dulu entar dicari lagi."

"Gak bisa." ucapku. Aku masih terus kepikiran gimana caranya uang itu bisa hilang. Gak salah lagi, ini pasti jatuh.

Aku berjalan keluar kosan, menyusuri jalan yang tadi kulalui sebelumnya bersama Rizqi, tapi tetap tak menemukan apapun. Jalan aspal siang itu terlihat bersih dan lengang. Bila ada sesuatu yang terjatuh pasti akan langsung terlihat apalagi kalau hal tersebut berupa uang.

Aku kembali ke dalam kamar. Wildan yang melihatku, lagi-lagi kembali menyuruhku untuk makan terlebih dahulu. Nantilah itu dicari kalau udah selesai makan, ucapnya.

**
Siangnya, aku kembali ke dalam kamarku, dan merenung. Aku merenung bukan karena kehilangan uang, tetapi alasan bagaimana uang tersebut bisa hilang. Aku hanya butuh penjelasan yang masuk akal mengapa uang itu dapat lenyap dari dalam saku celana. Aku tak peduli dengan berapa jumlah nominalnya. Aku hanya butuh alasan kenapa uang tersebut bisa jatuh. Itu saja.

Saat itulah aku sadar. Sebelumnya, ketika sedang menunggu pesanan tiba, aku berpikir "kalau minggu ini aku belum bersedekah", tidak lama setelah itu, setelah uang kembalian kuterima, aku ingat betul bahwa uang itu langsung kumasukkan ke dalam saku celana. Ketika pulang, uang tersebut hilang.

Meskipun saat itu tidak ada alasan yang cukup logis yang mampu menjelaskan hal tersebut, aku hanya bisa menganggap kejadian tersebut sebagai doa yang dikabulkan. Karena sebelumnya, aku berpikir kalau minggu ini belum sedekah, dan tak lama uang tersebut tiba-tiba hilang. Entah itu karena keteledoran atau apapun itu, anggaplah memang itu bukan rezekiku. Semoga saja itu bisa terhitung sebagai amalan sedekah. Disini aku diam. Aku tak lagi bingung dengan cara bagaimana uangku hilang dan alasan bagaimana semua itu bisa terjadi. Cukup, pikirku. Mungkin memang itulah cara kerja Tuhan yang tak pernah kutahu.

Mungkin inilah cara Tuhan menjawab isi pikiranku dan semoga saja begitu karena aku berharapnya begitu.

Toh, semua ini hanya titipan lalu apa yang bisa kuperbuat?

**
Kalau kalian bagaimana? Pernah mengalami hal serupa? 
Kalau pernah, silahkan taruh cerita kalian di kolom komentar di bawah.
Terima kasih!
Rencana Tuhan Rencana Tuhan Reviewed by Rizali Rusydan on April 30, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.