Komentar terbaru

#CeramahSesat: Puasa itu Melawan


Berbahagialah bagi kalian yang berpuasa, begitu juga dengan kalian yang tidak berpuasa harusnya kalian bahagia karena bisa menikmati es teh di siang hari

Menjelang puasa, iklan komersil khas bulan ramadan mulai bermunculan di televisi. Mulai dari syrup Tarzan, sarung Wardimor, bahkan aplikasi ojek online, turut mengeluarkan iklan versi bulan ramadan. Semua orang gegap gempita menyambut datangnya bulan ini.

Namun mari kita mulai tulisan ini dengan sebuah pertanyaan. Bagaimana dengan orang yang sudah terbiasa puasa? Pasti rasanya berpuasa di bulan Ramadan hanya terasa biasa-biasa saja. Kita ambil contoh: para penderita kurang gizi di seluruh belantara dunia.

Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa berpuasa hanya sekedar menahan haus dan lapar dari sebelum fajar hingga matahari tenggelam.

Namun puasa bukanlah hanya sekedar menahan rasa haus dan lapar. Kalau memang itu tujuan utamanya, mungkin orang-orang yang hidup di belantara Afrika sana bisa dibilang yang paling afdhol dalam menjalankan puasa. Jangankan menahan lapar dan haus dari fajar hingga matahari tenggelam, puasa tiga hari tiga malam pun mereka sanggup karena memang sudah terbiasa--untuk tidak makan karena sumber makanannya memang tidak ada.

Sejatinya, puasa adalah upaya dalam berperang melawan hawa nafsu. Maka dari itu, warung makan yang terpaksa tutup di siang hari demi menghargai orang yang sedang berpuasa, rasa-rasanya tidak relevan. Apalagi bila sampai dikeluarkan peraturan daerah untuk menjamin hal tersebut. Dengan berat hati banyak warung makan yang mau enggak mau harus menutup warungnya saat siang. Permasalahannya bukan pada kegiatan makan dan minum untuk saling menghargai, bukan juga pada warung makanan yang menjual makanannya di siang hari, namun hawa nafsu yang mendorongmu untuk melakukan kegiatan makan dan minum tersebutlah yang jadi masalah. Bukan warungnya yang mesti kau tutup, namun hawa nafsumulah yang mestinya mampu kau jaga.

Tidak mungkin kau ingin melakukan sesuatu bila sebelumnya tidak didorong oleh rasa. Entah itu rasa haus maupun lapar. Maka dorongan tersebutlah yang mestinya mampu dikendalikan. Jangan sampai ada kejadian dimana seorang ibu kehilangan hak berjualannya demi menghormati orang yang sedang berpuasa, seorang anak menangis malamnya karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan karena warung orang tuanya dipaksa tutup dan tidak berjualan paginya. Terlepas dari semua kontroversi, hal ini tidak mungkin terjadi bila tidak ada seseorang yang merasa tersinggung atau terganggu dengan bukanya warung-warung makan di pagi maupun siang hari. Justru harusnya kau lah yang mampu menahan dorongan rasamu agar tidak tersinggung apalagi terganggu karena hal tersebut.

Belajarlah untuk saling menghargai dengan tidak menekan hak orang lain apalagi melanggarnya karena mungkin itu lebih mulia di sisi Tuhan.
#CeramahSesat: Puasa itu Melawan #CeramahSesat: Puasa itu Melawan Reviewed by Rizali Rusydan on May 07, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.