Aku mulai sedikit paham tentang esensi dari menjadi manusia. Asal kau tahu, menjadi manusia itu sulit, bahkan lebih sulit dari yang kau bayangkan. Manusia adalah salah satu mahluk yang paling sulit untuk diprediksi tingkah lakunya. Penuh ketidakjelasan karena tidak jelas sendiri itu adalah sifatnya. Manusia sudah sejak dulu lahir dengan segala: ketidakjelasan, kompleksitas, dan subjektivitasnya. Untuk itu, segala hal yang dapat membantu untuk memahami esensi manusia akan menjadi minat utamaku.
**
Mungkin banyak yang berpikir kalau hidup itu seperti Roller Coaster yang kadang naik, kadang turun. Ada juga yang bilang kalau hidup itu seperti bereksperimen: if you never try, you'll never know. Ada juga yang mengatakan bahwa hidup itu seperti lomba marathon. Siapapun yang mengatakan dan apapun yang ia katakan tentang hidup, semuanya benar. Karena itu dari persepsinya.
Aku sedikit percaya bahwa hidup itu seperti lomba lari. Tapi bukan lomba lari beneran, dimana ada garis start dan finish yang sudah ditentukan. Ini lomba lari di mana kau sendirilah yang menentukan segalanya. Garis start kau yang tentukan, begitupun dengan garis akhirnya. Tak usah terburu-buru mengejar peserta lainnya, karena memang tidak ada peserta lainnya. Ini lombamu sendiri dan hanya kau pula yang mengikutinya.
Bisa jadi jarak antara garis start dan finish singkat dan cepat. Namun ada pula yang begitu panjang sampai tak tertahankan panjangnya. Apapun usaha yang kau kerahkan untuk menyelesaikannya, maka itu tetap tak akanterselesaikan. Jika memang seperti itu hidup yang sudah kau pilih, selamat, kau adalah orang yang hebat.
Karena hidup itu seolah lomba lari, maka tak terhitung seberapa lelah dan banyak kesulitan yang akan kau hadapi setelahnya. Tak selamanya lomba lari akan berjalan mulus. Kadang kau harus tersandung lalu jatuh, berlari namun dengan kaki yang pincang. Banyak hal buruk dan cobaan yang akan kau temui di dalamnya. Tak lupa pula di tengah-tengah lomba lari tersebut, pastinya kau tahu, seberapa besar badai kesulitan dan kebosanan akan menerjang langkahmu. Hidup itu perjuangan dari rasa bosan satu ke rasa bosan lainnya. Hidup juga tentang bertahan. Bertahan dari satu kesulitan ke kesulitan lainnya.
Seperti yang Haruki Murakami katakan di dalam bukunya What I Talk About When I Talk About Running, "pain is inevitable, suffering is optional" / rasa sakit itu pasti namun penderitaan adalah pilihan.
Bagaimanapun kau mencoba untuk mendeskripsikan tentang apa itu hidup, pastilah di dalamnya mengandung kata: perjuangan. Semua hal maupun cerita tentang apa itu hidup akan membawamu pada sebuah pemahaman tentang apa itu menjadi manusia. Apakah itu menjadi manusia yang sebenarnya? Bukannya kita adalah manusia lalu mengapa harus berusaha menjadi manusia pula?
Karena hidup itu seolah lomba lari, maka tak terhitung seberapa lelah dan banyak kesulitan yang akan kau hadapi setelahnya. Tak selamanya lomba lari akan berjalan mulus. Kadang kau harus tersandung lalu jatuh, berlari namun dengan kaki yang pincang. Banyak hal buruk dan cobaan yang akan kau temui di dalamnya. Tak lupa pula di tengah-tengah lomba lari tersebut, pastinya kau tahu, seberapa besar badai kesulitan dan kebosanan akan menerjang langkahmu. Hidup itu perjuangan dari rasa bosan satu ke rasa bosan lainnya. Hidup juga tentang bertahan. Bertahan dari satu kesulitan ke kesulitan lainnya.
Seperti yang Haruki Murakami katakan di dalam bukunya What I Talk About When I Talk About Running, "pain is inevitable, suffering is optional" / rasa sakit itu pasti namun penderitaan adalah pilihan.
Bagaimanapun kau mencoba untuk mendeskripsikan tentang apa itu hidup, pastilah di dalamnya mengandung kata: perjuangan. Semua hal maupun cerita tentang apa itu hidup akan membawamu pada sebuah pemahaman tentang apa itu menjadi manusia. Apakah itu menjadi manusia yang sebenarnya? Bukannya kita adalah manusia lalu mengapa harus berusaha menjadi manusia pula?
**
Lalu menurutmu bagaimana? Apa itu kehidupan dan bagaimana cara untuk menjadi manusia yang sebenarnya? Silahkan utarakan pikiranmu di kolom komentar.
What I Talk About When I Talk About Life
Reviewed by Rizali Rusydan
on
December 19, 2019
Rating:

No comments: