Pasti kalian familiar dengan judul tulisanku kali ini. Ya, judul tulisan
kali ini aku terinspirasi oleh sebuah buku yang sempat menggemparkan toko-toko
buku di Indonesia: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini merupakan sebuah buku yang pengemasan
dan pemasarannya menurutku paling sukses karena bisa menyesuaikannya dengan pasar dan target pembacanya yaitu: Remaja.
Namun untuk isinya sendiri, aku rasa biasa aja. Isinya hanya berupa quotes, puisi, dan gambar-gambar
yang menarik perhatian. Buat kalian yang tidak terlalu suka membaca, buku ini tepat
untuk kalian. Karena isinya sederhana. Hanya gambar-gambar lalu disertai dengan
secuil quotes.
Belakangan ini, tiap kali aku nonton video di youtube, aku sering ngelihat
trailer Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini bersliweran di tiap video
yang kutonton. Apapun video yang kutonton, setidaknya trailer tersebut muncul
sekali saat iklan. Beberapa minggu yang lalu aku sempat mendengar kabar bahwa
buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini akan diadaptasi dan diangkat ke
layar lebar. Dugaan buku ini akan diangkat ke layar lebar semakin kuat saat Eka
Kurniawan, salah satu penulis jenius di Indonesia, mengomentari postingan foto
yang diupload oleh sutradara yang menggarap film Nanti Kita Cerita Tentang Hari
Ini: Angga Dwimas Sasongko.
Tapi khusus kali ini aku tak ingin bercerita tentang film tersebut.
Ada hal penting lainnya yang ingin kusampaikan. Mari kita mulai.
**
Bulan lalu adalah bulan yang cukup istimewa bagiku. Karena pada
bulan November yang lalu, aku berhasil menulis 6 artikel dalam sebulan! Aku
berhasil memecahkan rekor pribadiku! Rata-rata aku hanya menulis 4-5 artikel di
tiap bulannya, tapi bulan lalu aku berhasil menulis 6! Aku sedikit bangga
meskipun itu tak sepatutnya dibanggakan.
Di Bulan Desember ini aku juga punya resolusi untuk menulis lebih
banyak lagi. Setidaknya 8-10 tulisan dalam sebulan. Kalaupun bisa, aku ingin menulis satu hari
satu artikel. Aku sangat senang mengingat hari libur kuliah sebentar lagi namun
stress di saat yang sama mengingat karena ini adalah minggu-minggu di mana ujian
diselenggarakan.
Ujian adalah salah satu dari banyak hal yang mengganggu
kreatifitasku dalam menulis. Aku tidak merasa bahwa ujian itu sesuatu yang
berat, namun berhubung aku kuliah di kampus (yang katanya Teknik), saat ujian
adalah saat di mana kau harus secara dominan menggunakan otak kiri dibanding otak
kanan. Itu yang mengganggu dan membuatku sedikit stress. Ditambah dengan kesialan-kesialan
yang belakangan ini juga terjadi. Ujian + Kesialan = dunia yang berantakan.
**
Beberapa hari yang lalu, selepas ujian, aku melihat ada temanku yang
ingin menjual MacBook-nya di Instagram. Iseng, aku coba tanya harganya dengan
alasan laptopku sudah terlalu tua dan ingin menggantinya. Setibanya di kosan,
saat ingin mengeluarkan laptop dari dalam tas, Krreeetaaakk!! Kejadian yang
tak diinginkan terjadi. Tiba-tiba salah satu mur yang mengubungkan layar
monitor di laptopku lepas begitu saja. Setelah mur tersebut lepas, kengerian
yang lainnya berlanjut. Casing sebelah kanan laptopku patah. Layar monitor
terlihat dari sisi-sisinya yang patah. Melihatnya saja membuatku ngeri. Aku
hanya diam dan pasrah.
Aku diam selama beberapa saat. Hanya diam sambil melihat ke arah laptop.
Jangan-jangan dia ngambek karena ini kuganti dengan MacBook. Sialan. MacBook
tak dapat, layar laptop patah. Bukan ganti MacBook, yang ada malah ganti layar.
Bayang-bayang liburan indah nan menyenangan setelah ujian, perlahan mulai kabur
dan samar. Jelaslah sudah, apa yang akan terjadi selanjutnya selama liburan
semester ini. Tidur. Memangnya apa lagi liburan paling murah selain
tidur-tiduran sepanjang waktu?
Gara-gara layar laptop patah, rencana liburan yang menyenangkan
buyar, uang tabungan terpaksa terkuras, sial sial sial. Rencana liburan yang
sudah disusun dari jauh-jauh hari langsung kacau. Duit yang harusnya bisa
dipakai untuk pelesiran ke Lombok, batal sudah. Karena ke Lombok butuh banyak
biaya, teman-temanku sepakat mengganti liburan mereka ke Malang. Namun tetap saja,
itu tetap saja masih cukup jauh bagiku. Mengingat aku yang berada di Lampung
dan mereka di Kediri, rasanya berat. Alhasil, aku memberi mereka opsi tambahan.
Bagaimana kalau mereka liburan di Lampung? Kesialan selalu terjadi kapanpun dan di manapun.
Nanti kita cerita tentang kesialan hari ini.
Nanti Kita Cerita Tentang Kesialan Hari Ini
Reviewed by Rizali Rusydan
on
December 13, 2019
Rating:

No comments: