Komentar terbaru

Kumpulan Cewek-Cewek 'Rahim Anget'


Aku percaya kalau perempuan dan pria itu setara. Apalagi dalam hal pemujaan. Khususnya pemujaan terhadap idola.

Mungkin lo risih ketika melihat seorang wibu memuja waifu (karakter anime yang dianggap sebagai istri) secara berlebihan. Misal: rela keluarin uang demi beli bantal guling berbentuk waifu kesukaan. Entah apa bedanya bantal guling biasa dengan bantal guling waifu. Secara fungsi padahal keduanya sama, sama-sama dipake pas tidur. Namun bagi para wibu, tidur pake batal waifu rasanya sama seperti meniduri karakter anime favorit. Dasar.

 

Kalau yang tadi itu biasanya cowok, sekarang kita bahas yang cewek. Jangan heran kalau belakangan ini lo sering ngeliat kolom trending topik twitter isinya hastag-hastag korea. Entah itu tentang boy band maupun girl band. Siapa lagi yang bikin hastag-hastag tersebut trending kalau bukan cewek-cewek pecinta k-pop. Baik cowok ataupun cewek, kalau soal memuja idola, kita sama, sama-sama fanatik dan lupa diri.


Tapi itu bukan masalah. Semua orang berhak punya idola. Wibu dengan waifunya, mbak-mbak pecinta k-pop dengan oppa-nya.

Namun ada satu golongan yang enggak jelas. Dibilang penikmat k-pop, bukan. Wibu apalagi. Ibaratkan gorengan, mereka ini risoles. Dibilang gorengan, enggak. Dibilang kue juga enggak. Tapi dijual di tukang gorengan dan tukang kue. Tapi yang pasti mereka adalah 'pemuja keramaian'. Idola mereka adalah atensi, views, dan yang terpenting viral. Pokoknya setiap ada konten yang viral, mereka berbondong-bondong ikutan. Apalagi kalau kontennya tentang Mamas-mamas tampan, cogan (cowok ganteng). Merekalah orang-orang yang biasa disebut sebagai "Mbak-Mbak/Cewek-Cewek Rahim Anget".


**
Tepatnya tahun 2018, ketika ajang Asian Games diselenggarakan. Malam itu, pebulu tangkis Jonatan Christie berhasil mengalahkan lawannya di semi final. Dia pun melakukan selebrasi dengan membuka bajunya hingga menampilkan barisan otot six-pack di perutnya yang tersusun rapi seperti martabak yang habis dipotong-potong. Lantas, foto selebrasi tersebut pun viral di instagram dan kolom komentar instagramnya pun dibanjiri pujian. Pujian pun dilontarkan oleh netizen yang sebagian besar adalah kaum hawa. Mulai dari kalimat pujian biasa sampai yang paling nyeleneh seperti: "Aduh, rahimku anget.", "Rahimku rasanya meledak-ledak.", "Bisa-bisa hamil online, nih." Semenjak saat itu, cewek-cewek yang kerap kali komentar nyeleneh seperti itu mulai dijuluki sebagai "Kaum Mbak-Mbak Rahim Anget."

Sekarang tahun 2020. Dua tahun sudah berlalu. Julukan "cewek rahim anget" pun mulai mengalami pergeseran makna. Sebelumnya julukan ini ditujukan kepada cewek-cewek yang suka komen nyeleneh, sekarang ditujukan kepada cewek-cewek yang doyan nyari sensasi, ganjen, lonte konten, semua hanya demi mencari perhatian di social media.

Lagi-lagi sosial media. Sosial media mempermudah kita dalam berkarya. Dan karena social media pula cewek-cewek rahim anget tercipta. Muncullah aplikasi yang bernama tik tok. Aplikasi tempat di mana orang yang tak berbakat berjoget-joget ria. Melalui aplikasi tik tok inilah mereka menyalurkan bakat joget mereka. Berkat adanya tik tok, kini semua orang berlomba-lomba menarik perhatian. Persetan moral dan urat malu yang putus. Selama viewsnya gede, apapun dilakukan. Termasuk menumbalkan jiwa kepada setan.

Sebagai warga Indonesia yang sedari kecil terbiasa dicekoki acara tv yang bodoh, penuh drama, sensasi, nuansa sosial media kita pun enggak jauh beda. Banyak orang yang berlomba untuk menjadi yang paling bodoh, paling norak, paling nekat, dan paling enggak tau malu. Karena biasanya orang-orang seperti merekalah yang paling cepat muncul ke permukaan dan yang paling cepat terkenal. Dan semua itu tersedia di tik tok, sosial media paling toxic. Memang cocoknya orang-orang yang main tik tok ini dikirim kerja paksa ke korea utara sambil dipaksa menatap foto Kim Jong Un dua hari dua malam biar tau rasa.

Namun tidak semua pengguna tik tok bersikap demikian. Banyak juga konten bagus walaupun memang lebih banyak jeleknya, sih. Namun, di antara begitu banyak pengguna tik tok, menurutku "Kaum Cewek-Cewek Rahim Anget" adalah pengguna yang paling membuatku resah. Berikut adalah beberapa tipe cewek-cewek rahim anget yang kerap muncul di social media.


Mbak-Mbak Hijab Cringe


                     
sumber: twitter @txtdrcringe

Gak usah heran melihat keanehan pengguna tik tok. Entah apa yang ada di dalam pikiran mereka. Cewek yang lagi kesakitan dan lagi ditolongin banyak cowok malah dibilang uwu. Heh, biawak! Bisa-bisanya orang yang lagi kesusahan dibilang uwu. Kalau demo aja lo bilang uwu, gimana kalau lo tinggal di Palestina dan ngeliat tentara-tentara ganteng yang lagi perang di sana? Mungkin bukan cuma teriak-teriak uwu, tapi juga kejang-kejang. Orang-orang seperti lo memang cocoknya dikirim ke Kutub Utara biar enggak kebanyakan bacot dan tingkah.

Dan buat cewek-cewek yang buat konten tik tok dan bilang kalau seleranya berubah jadi mahasiswa almamater karena adanya demo, percayalah, kalian norak. Lain kali jeli lah ngeliat suasana jangan cuman jodoh yang dipikirkan. Kalau suatu hari jodohmu ngeliat konten norak yang pernah lo buat, mungkin dia lebih memilih jadi homo/lesbi ketimbang nikah denganmu sangking cringenya.


Mbak-Mbak Demo Cringe


sumber: twitter @txtdrcringe

Hormat buat kalian yang berani turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Karena sejatinya mahasiswa adalah penyambung lidahnya rakyat.

Sekarang, mahasiswa berdemo dengan cara yang jauh lebih kreatif dan cenderung lucu. Namun apapun demonya, pasti selalu ada penyusup di dalamnya. Penyusup ini adalah orang-orang yang datang dengan membawa kepentingan pribadi. Tujuannya jelas: cari perhatian dan kalau bisa terkenal. Contohnya seperti dua foto di atas.

Demi Tuhan kalian terlihat norak. Bahkan Fir'aun sekalipun enggak sanggup kalau harus disuruh melihat tingkah laku kalian. Bersyukur dia mati waktu itu. Apalagi kalau lo ngeliat mbak-mbak yang ikut demo sambil megang kardus bertuliskan "Aku ikut demo biar dapat jodoh." Bisa ya, menyisipkan kepentingkan pribadi saat menyuarakan kepentingan bersama. 

Namun tetap, hormat buat kalian yang meskipun norak tetap mau turun ke jalan panas-panasan. Berkat kalian, demo jadi semakin asik dan berkat kalian juga julukan "Cewek-Cewek Rahim Anget" lestari. Tetaplah terlihat norak sampai akhirnya urat malumu putus.


Perwakilan Rakyat Zanzibar


sumber: twitter @indocringetwt

Berikut adalah sosok seorang wanita yang sedang menyuarakan aspirasi rakyat Zanzibar dan sekitarnya.

Pura-pura nangis, sambil nampilin foto-foto Presiden Indonesia terdahulu sebagai latar. Kalau diliat, sekilas memang enggak ada yang salah dari kontennya. Tapi kalau lo baca teks di atas kepalanya, di situlah letak permasalahannya.

Sumpah, aku enggak habis pikir sama mbak ini. Biar apa buat konten nangis-nangis dengan latar belakang foto presiden dan membuat narasi seolah-olah semua rakyat Indonesia setuju dengan apa yang ditulisnya. Mbak ini pastinya terlalu malas membaca. Rakyat Indonesia mana yang kangen dengan Presiden Kedua? Ada. Tapi dikit. Lain kali kalau buat konten minimal riset dulu jangan males. Inilah pentingnya membaca agar tidak bodoh. Dan percayalah, tangisan mbak sama sekali tidak membuat orang tersentuh. Soe Hoek Gie dan aktivis pendahulu menangis di alam kubur melihat kontenmu, mbak. Dasar lawak lo badut.


**
Kita sering resah melihat tingkah Kekeyi. Tak peduli berapa banyak orang yang menghina, dia tetap muncul di mana-mana, tetap bergelimang harta, sering viral walau isinya hanya sensasi semata. Keviralan/kepopuleran/ketenaran ini pun dianggap sebagian orang sebagai sebuah pencapaian. Banyak orang yang berlomba-lomba mengejarnya. Tak peduli apapun keadaanya bahkan ketika sedang aksi demosntrasi turun ke jalan. Tak peduli meski harus menumbalkan jiwa kepada setan. Yang penting viral. 

Ketika kita hidup di zaman yang apa-apa mesti diperlihatkan ke sosial media, menjadi keren, kaya, mewah, adalah sebuah keharusan. Kita pun mulai menurunkan ego, mulai berkompromi, dan mulai membuat sesuatu yang penuh sensasi. Kau yang sebelumnya menghina orang-orang seperti Kekeyi, sekarang mulai menerima. Kau yang sebelumnya risih, sekarang mulai memaklumi. Dan kau yang sebelumnya menganggapnya kampungan, mulai menirunya. Karena kau sadar ada uang di sana. Memang tiada yang lebih gurih ketimbang menjilat pantat dan ludah sendiri.

Jika mengikuti demonstrasi hanya menjadi ajang untuk unjuk diri dengan kepentingan pribadi, lebih baik pulang saja. Tidak ada gunanya.
Kumpulan Cewek-Cewek 'Rahim Anget' Kumpulan Cewek-Cewek 'Rahim Anget' Reviewed by Rizali Rusydan on November 08, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.