Bagi si Kaya, hidup adalah petualangan.
Sedang bagi si miskin, hidup adalah tantangan.
Si Kaya bisa menjual omongan.
Dari omongannya, menghasilkan uang.
Mereka menjual mimpi.
Yang diubah menjadi kata, yang disebut motivasi.
Bagi si miskin, hidup tidak ada yang bisa dijual selain tenaganya.
Jangankan menjual mimpi,
realita saja sudah cukup membuatnya ngeri.
Bagi si Kaya, hidup adalah komedi.
Sedang bagi si Miskin, hidup adalah tragedi.
Yang setiap harinya harus bergelut dengan rasa susah dan resah.
Bagi Si Kaya, hidup Si Miskin adalah konten unjuk rasa syukur diri.
Sedang bagi Si Miskin, hidup adalah perjuangan,
bukan konten, apalagi komedi.
Dalam beberapa hal aku setuju dengan ucapan Marx.
"The history of all previous societies has been the history of class struggles."
Bahwa keseluruhan dari sejarah manusia adalah soal pertentangan kelas.
Pertarungan antara Si Kaya dan Si Miskin,
Si Miskin dengan si Kaya.
Yang tragedi dan durasinya jauh lebih lama
dibandinkan perselisihan Israel-Palestina.
Meskipun kita semua sama di mata Tuhan,
nyatanya tidak di mata manusia.
Di kehidupan.
Di dunia.
Status sosial jelas membedakan.
Hidup Bagi Si Kaya dan Si Miskin
Reviewed by Rizali Rusydan
on
May 17, 2021
Rating:
No comments: